Kamis 22 Nov 2018 11:10 WIB

Lantik Andika Jadi KSAD, Jokowi: Kita Lihat Rekam Jejak

Ada empat kandidat yang diajukan dan Jokowi menilai Andika paling layak.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ratna Puspita
Presiden Joko Widodo (kanan) memasangkan tanda pangkat jabatan kepundak Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang baru Jenderal TNI Andika Perkasa (kiri) seusai pelantikan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (22/11/2018). Presiden melantik Jenderal TNI Andika Perkasa menjadi KSAD menggantikan Jenderal TNI Mulyono yang akan memasuki masa pensiun.
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (kanan) memasangkan tanda pangkat jabatan kepundak Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang baru Jenderal TNI Andika Perkasa (kiri) seusai pelantikan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (22/11/2018). Presiden melantik Jenderal TNI Andika Perkasa menjadi KSAD menggantikan Jenderal TNI Mulyono yang akan memasuki masa pensiun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) pagi ini melantik Letnan Jenderal Andika Perkasa sebagai Kepala Staf Angkatan Darat atau KSAD baru di Istana Negara, Kamis (22/11). Jokowi menyebutkan, penunjukan Andika berdasarkan rekam jejak yang dimiliki. 

"Ya, ini kan kami melihat rekam jejak Pak Andika pernah di kopassus, pernah di kodiklat, pernah di pandam, pernah di kostrad, pernah dulunya di penerangan dan pernah di danpaspampres," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta. 

Ia menyebut terdapat empat kandidat yang diajukan. Dari keempatnya, Jokowi menilai Andika layak menggantikan Jenderal Mulyono yang akan memasuki masa pensiun pada Januari 2019. 

"Saya kira komplet, ya memang ada beberapa kandidat tapi inilah yang telah kami putuskan. Coba dilihat saja lah perjalanan karier Pak Andika sudah memenuhi itu semua," kata dia. 

Jokowi kembali menegaskan, penunjukan Andika ini telah dilakukan dengan berbagai pertimbangan, termasuk menilai pengalaman kerja dan pendidikan yang telah dijalani. Saat ditanya tugas khusus yang harus dijalankan oleh Andika, Jokowi menyerahkan sepenuhnya kepada Andika. 

"Ya, enggak usah tugas khusus-tugas khusus. KSAD yang baru tahu apa yang harus dilakukan buat bangsa dan negara 100 persen tahu," ujar Jokowi. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement