REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon presiden (capres) dan cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga menyindir sikap Prabowo Subianto. Sindiran itu disampaikan Arya karena menilai Prabowo sering memberikan pernyataan berbau negatif terkait beberapa permasalahan.
"Prabwo ini kalau kampanye itu bersifat menakut-nakuti, merendahkan, tanpa data, dan menggeretak," kata Juru Bicara TKN Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Arya Sinulingga di Posko Cemara, Jakarta Pusat, pada Jumat (23/11).
Arya menjelaskan, narasi kampanye negatif yang dibangun prabowo terkait tingginya harga barang atau minimnya profesor fisika yang menyebabkan terhambatnya perkembangan iptek di Indonesia. Menurut Arya, kampanye negatif itu hanya menimbulkan ketakutan dan pesimisme di tengah masyarakat.
Kritik lainnya yang dilontarkan Arya adalah terkait pendapat calon presiden nomor urut 02 itu atas rencana pemindahan kedutaan besar (kedubes) Australia ke Yerusalem. Arya mengungkapkan, Indonesia sejak zaman kepemimpinan presiden Sukarno selalu membela Palestina.
Baca juga: Prabowo: Pemindahan Kedutaan Australia Bukan Masalah Bagi RI
Dukungan itu, Arya mengatakan, mengacu pada UUD 45 yang berbunyi 'kemerdekaan ialah hak segala bangsa'. Arya melanjutkan, komitmen itu kemudian diteruskan oleh pemerintahan Presiden Jokowi saat ini. Dia menyayangkan sikap Prabowo yang mencerminkan sebaliknya.
"Malah dia mendukung itu karena kita tahu kedudukan Ibu Kota Yerusalem itu menjadi sebuah simbol yang penting baik itu bagi Israel maupun bagi Palestina sendiri," tambah Arya.
Arya mengungkapkan, narasi negatif lain yang dilontarkan adalah saat dirinya merendahkan profesi ojek. Arya mengatakan, profesi ojek saat ini sudah jauh berkembang dibanding masa lalu.
Dia melanjutkan, ojek saat ini tidak hanya sebagai alat mobilisasi manusia tapi juga logistik. Bahkan, dia menambahkan, ojek saat ini kerap digunakan untuk mengantarkan logistik dan keperluan lainnya.
Arya mengatakan, usai melontarkan narasi negatif, pasangan Sandiaga Uno itu biasanya meminta maaf. Padahal, dia melanjutkan, pernyataan yang sudah dilemparkan ke publik telah menjadi konsumsi massa secara masif alias viral. "Nah ini prabowo kurang gaul makanya sekali-sekali harus pesan online begitu," kata Arya Sinulingga.
Baca juga: Bertemu Relawan, Prabowo: Loe Bukan Tampang Punya Duit