REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI – Sarana transportasi umum Bus Trans Patriot Bekasi akan beroperasi penuh mulai Senin, (26/11) pekan depan. Bus Trans Patriot sebelumnya sempat tak beroperasi selama setahun sejak peluncurannya pada Desember 2017 akibat masalah operator.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi, Yayan Yuliana mengatakan, pihaknya sebagai regulator telah melakukan ujicoba dan memastikan armada bus dalam kondisi baik. Operasional pertama akan dilakukan secara simbolis oleh Wali Kota Bekasi.
Pengelolaan Bus Trans Patriot diserahkan kepada Perusahaan Daerah Mitra Patriot (PMDP) berdasarkan Peraturan Wali Kota Bekasi Nomor 57 tahun 2018. “Pemerintah sebagai regulator hanya menyiapkan, operator murni oleh PDMP,” kata Yayan di Bekasi, Jumat (23/11).
Sejauh ini, terdapat sembilan armada bus berkapasitas 41 orang yang siap melayan rute Terminal Bekasi – Harapan Indah pulang pergi dengan total jarak 24,3 kilometer. Namun, antara pulang dan pergi melewati jalur yang berbeda. Rute Terminal Bekasi-Harapan Indah melalui 13 halte, sedangkan Harapan Indah-Terminal Bekasi delapan halte sehingga total ada 21 halte.
Yayan mengatakan, pihaknya sudah mengajukan tambahan 11 armada bus kepada pemerintah pusat. Namun, keputusan ada pada Kementerian Perhubungan. Ia mengakui, dioperasikannya Bus Trans Patriot akan memicu masalah sosial diantara para sopir angkutan kota (angkot). Oleh sebab itu, Dishub Kota Bekasi tengah memikirkan konversi sejumlah angkot menjadi satu Bus Trans Patriot.
“Misalnya, dari lima angkot kita koversi jadi satu bus. Semua sopir kita rekrut jadi pekerja dan diberi gaji. Tapi nanti kita pikirkan lagi,” katanya.
Untuk operasional, Yayan menjelaskan jalur Bus Trans Patriot tidak akan diberi pembatas layaknya Bus Trans Jakarta. Bus bergabung dengan kendaraan lain di jalan yang sama. Namun, Dishub akan mempertimbangkan untuk membuat marka di sisi jalan sebagai penanda jalur Bus Trans Patriot.