REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua piringan hitam spesial berisikan lagu-lagu lawas Koes Plus dilelang di acara konser amal, 'Mengenang Koes Plus, Pray for Palu and Donggala' di Jakarta, Jumat (23/11). Kedua piringan hitam tersebut telah laku dibeli penonton Rp 22 juta.
"Album Koes Plus, ini paling unik ada gambar cover paling fenomenal," ujar Agusta, drummer T-Koes, Penerus Koes Plus di Jakarta, Jumat (23/11).
Lelang dua piringan hitam spesial yang terdapat tanda tangan Koes Plus, akan didonasikan untuk bencana alam yang terjadi di Sulawesi Tengah. Tidak hanya melalui lelang, donasi juga diberikan dari penjualan tiket konser.
Untuk satu piringan hitam pertama dimulai dengan penawaran Rp 5 juta. Kemudian ada penonton yang menambahkannya menjadi Rp 6 juta. Tidak sampai disitu, ditambahkan tawaran Rp 1 juta menjadi Rp 7 juta, dan bertambah lagi Rp 10 juta. Dan akhirnya penawaran tertinggi jatuh dengan nilai Rp 11 juta.
Kemudian untuk piringan hitam kedua langsung ditawarkan dengan harga Rp 10 juta. Lalu berakhir dengan penawaran dari penonton sebesar Rp 11 juta. "Ada dua album dengan warna musik yang berbeda ke musik selanjutnya," kata Agusta.
Adapun konser amal bertajuk 'Mengenang Koes Plus, Pray For Palu and Donggala' dibawakan oleh band T'Koes sukses membawa penonton kilas balik ke 1970an di Jakarta, Jumat (23/11). Keempat personil T'Koes tampil lengkap dengan atribut jadulnya.
Baik Ghali sebagai vokalis-rhtym guitar, Jaru keyboard-lead gitar, Jim bass, dan Agusta drum tampil dengan setelan baju yang serupa. Mereka kompak mengenakan celana cutbrai berwarna putih, dan sebagian personilnya mengenakan dasi kupu-kupu. "Berbicara Koes Plus tidak akan ada habisnya, tidak hanya orang tua tapi sekarang sudah merambah ke anak-anak muda," kata Ghali saat berada di atas panggung.
Sejumlah lagu lawas Koes Plus dibawakan oleh T'Koes membuat para penonton menikmati acara konser amal ini. Mereka ikut bersenandung, dan bergoyang bersama selama lagu Koes Plus dinyanyikan.