Rabu 28 Nov 2018 00:19 WIB

BPCB Sumbar Gelar Pameran Cagar Budaya di Bukittinggi

Pameran tersebut menghadirkan beberapa peninggalan cagar budaya.

Petugas Dinas Lingkungan Hidup Kota Bukittinggi menyemprotkan air untuk membersihkan monumen Bung Hatta, di kawasan Istana Bung Hatta, Bukittinggi, Sumatera Barat.
Foto: Antara
Petugas Dinas Lingkungan Hidup Kota Bukittinggi menyemprotkan air untuk membersihkan monumen Bung Hatta, di kawasan Istana Bung Hatta, Bukittinggi, Sumatera Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumatera Barat( Sumbar) menggelar pameran cagar budaya di Kota Bukittinggi dalam rangka menyukseskan rangkaian kegiatan Silek Arts Festival 2018 yang dilaksanakan pada beberapa kota di daerah itu. Pada pameran yang digelar di Aula Kantor Bapelitbang Kota Bukittinggi tersebut, pihak BPCB mengusung tema cagar budaya yang berkaitan dengan kekhasan Minangkabau, seperti rumah gadang, surau dan silek.

"Pameran ini akan berlangsung pada 27 hingga 30 November 2018," kata Koordinator Kelompok Kerja BPCB Sumbar, Hasan Basri di Bukittinggi, Selasa (27/11).

Dalam pameran tersebut menghadirkan beberapa peninggalan cagar budaya berupa senjata tradisional, naskah kuno serta replika menhir, prasasti dan rumah gadang. Selain itu, terdapat beberapa foto masjid kuno serta rumah gadang yang menjadi benda peninggalan cagar budaya di Sumbar.

Karena berada dalam rangkaian kegiatan Silek Arts festival, Hasan mengemukakan, pameran tersebut juga dihadirkan beberapa foto tentang Silek Minang serta dilengkapi dengan narasi yang menceritakan tentang silat. Selain pameran, dalam kesempatan tersebut pihak BPCB juga mengadakan beberapa perlombaan bagi pelajar di daerah tersebut, seperti lomba mewarnai, melukis dan cipta baca puisi.

"Perlombaan tersebut merupakan wadah untuk menumbuhkan kreatifitas para pelajar dalam berkaya agar mereka dapat meluangkan masa mudanya untuk hal yang positif," ujarnya.

Sebelumnya Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Hilmar Farid menyatakan, waktu pelaksanaan festival tersebut merupakan salah satu yang terpanjang di Indonesia, yang dimulai dari 7 September hingga 30 November 2018. Ia mengharapkan, kegiatan itu juga akan mendukung upaya Indonesia untuk menjadikan Silek sebagai warisan budaya dunia asal Indonesia.

Rangkaian kegiatan Silek Arts Festival 2018 yang merupakan bagian dari program Indonesiana tersebut dilaksanakan pada beberapa kabupaten atau kota yang ada di Sumbar dengan berbagai agenda berupa pertunjukan, lokakarya serta diskusi.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement