REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Sukabumi menggiatkan razia tempat indekos Selasa (27/11) malam. Hasilnya, diamankan sebanyak empat orang pasangan bukan suami istri di sejumlah tempat berbeda.
Data dari Dinas Satpol PP menyebutkan, operasi yustisi tersebut dilakukan disejumlah titik berbeda yakni Jalan Benteng, Jalan Sudirman, Jalan RE Martadinata, Gang Ajid, Gang Adirja, Jalan Perana, Jalan Lingkar selatan. Selain itu Jalan Lembursitu, Jalan Otista, dan Jalan Ahmad Yani.
''Operasi ini bagian dari upaya penegakan peraturan daerah (Perda) dan mencegah tempat kos-kosan dijadikan tempat prostitusi,'' ujar Kepala Bidang Penegakan Perda (Gakda) Dinas Satpol PP Kota Sukabumi, Ajat Sudrajat kepada wartawan (28/11).
Dasarnya terutama mengacu pada Perda Nomor 8 Tahun 2017 tentang Penataan Tempat indekos dan atau rumah kontrakan dan Perda Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Larangan Minuman Beralkohol.
Selain itu melandaskan pada Peraturan Walikota Sukabumi Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pembatasan Waktu Operasional Karaoke, Klab malam, Diskotik, dan Tempat Hiburan Malam. Sudrajat menuturkan dari hasil razia tersebut petugas mengamankan sebanyak empat pasangan bukan suami istri.
Selain merazia kos-kosan petugas juga melakukan pemantauan temoat hiburan malam. Di tempat itu petugas memberikan serta himbauan kepada pengelola THM untuk menaati jam operasional.
Sudrajat menuturkan, operasi tersebut dilakukan bersama-sama dengan instansi terkait lainnya. Misalnya Polres Sukabumi Kota, Sub Denpom Sukabumi, Kominda Kota Sukabumi, dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS).
Upaya penertiban, ungkap Sudrajat, dilakukan sebagai salah satu bentuk untuk menciptakan situasi aman dan kondusif di Sukabumi. Terutama petugas melakukan sosialisasi terhadap pemilik kontrakan dan penghuni kosan agar dapat menaati peraturan pemerintah.
Contohnya, lanjut Sudrajat, pemilik kontrakan agar wajib menggunakan bangunan miliknya sesuai dengan izin yang telah ditetapkan. Bila melanggara aturan yang ada maka petugas akan menertibkannya sesuai aturan yang berlaku.
''Penertiban juga untuk menjauhi hal-hal yang dilarang baik oleh negara maupun agama,'' imbuh Sudrajat. Khususunya tempat indekos yang diduga digunakan sebagai tempat prostitusi online atau perzinahan.
Di sisi lain Sudrajat menuturkan, para penghuni konsan yang terjaring razia akan diberikan pembinaan. Sehingga ke depan mereka tidak akan mengulangi kembali perbuatannya.