REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah baru saja meresmikan Tol Solo-Ngawi segmen Sragen-Ngawi, Rabu (28/11). Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sugiyartanto menyatakan Tol Solo-Ngawi diyakini bakal semakin memangkas biaya logistik.
"Dengan beroperasinya Tol Trans Jawa akan memangkas biaya logistik," kata Sugiyartanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Dia memaparkan, jalan Tol Solo-Ngawi yang merupakan bagian dari Tol Trans Jawa terbagi atas tiga seksi, yakni Seksi 1 Ngawi-Klitik sepanjang empat kilometer (km) sudah beroperasi sejak 30 Maret 2018, Seksi 2 Kartasura-Sragen (35 km) sudah diresmikan 15 Juli 2018, dan Seksi 3 Sragen-Ngawi (51 km) yang baru saja diresmikan. Investasi pembangunan Tol Solo-Ngawi dilakukan menggunakan skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU).
Pemerintah melalui Kementerian PUPR memberikan dukungan dana APBN sebesar Rp 2,57 triliun untuk pembiayaan sebagian konstruksi sepanjang 21,08 km dari Kartasura hingga Karanganyar untuk meningkatkan kelayakan investasi jalan tol. Investasi pembangunan Tol Solo-Ngawi dilakukan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Solo-Ngawi (PT JSN) yang sebelumnya bernama PT Solo Ngawi Jaya (PT SNJ). Masa konsesi tol ini selama 40 tahun sejak penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) pada tahun 2011.
Baca juga, Lewat Tol Sragen-Ngawi Gratis Selama Satu Pekan
Usai diresmikan, Segmen Sragen-Ngawi bisa dilalui masyarakat dan belum dikenakan tarif sebagai bagian dari sosialisasi kepada masyarakat. Tarif tol akan diberlakukan mulai tanggal 6 Desember 2018 pukul 00.00 WIB.
Tarif tol Solo-Ngawi sudah menggunakan formula dasar Rp 1.000 per km dan penyederhanaan golongan kendaraan dari 5 menjadi 3 golongan, yakni Golongan 1, 2 dan 3. Diperkirakan, Jalan Tol Solo-Ngawi memangkas waktu tempuh dari yang semula tiga jam dengan menggunakan jalur yang ada, sekarang dapat ditempuh hanya dalam waktu 1,5 jam.
Dengan diresmikannya Segmen Sragen-Ngawi maka panjang Tol Trans Jawa dari Merak-Surabaya bertambah menjadi 690 km dari keseluruhan yaitu sebesar 870 km. Sementara itu empat ruas tol sepanjang 180 km yang masih dalam tahap penyelesaian akhir adalah ruas Tol Pemalang-Batang (33 km), Batang-Semarang (75 km), Salatiga-Solo (33 km) dan Wilangan-Kertosono (39 km) yang ditargetkan selesai seluruhnya pada akhir Desember 2018.