Kamis 29 Nov 2018 08:41 WIB

Daimler Optimistis dapat Memproduksi Mobil Listrik di Cina

Daimler akan mengembangkan mobil listrik Mercedes Benz EQC.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolanda
Daimler AG. Ilustrasi
Daimler AG. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, STUTTGART -- Daimler akan mulai membuat mobil listrik di Cina pada 2019 mendatang. Hal ini merupakan upaya untuk mematuhi kebijakan pemerintah setempat yang akan menerapkan kuota khusus mobil listrik. 

Adapun Cina telah menawarkan persyaratan penjualan minimun untuk kendaraan dengan energi terbarukan. Chief Executive Daimler di Cina, Hubertus Troska optimistis, pihaknya dapat memasok mobil listrik di Negeri Tirai Bambu tersebut. 

"Kami sangat yakin dapat memenuhi kuota untuk mobil dengan energi terbarukan, dan kami akan mulai produksi pada akhir tahun depan," ujar Troska dilansir Reuters, Kamis (29/11).

Pabrikan mobil asal Jerman ini akan mengembangkan mobil listrik Mercedes Benz EQC. Troska mengatakan, penjualan mobil penumpang Mercedes Benz akan terus tumbuh pada tahun depan. Sebab, permintaan konsumen untuk mobil premium masih terus tumbuh. 

"Kami benar-benar positif tentang pengembangan bisnis tahun depan," kata Troska. 

Daimler saat ini tengah melakukan pembicaraan dengan pembuat mobil asal Cina, Geely untuk bekerja sama dalam memproduksi mobil listrik. Pendiri Geely, Li Shufu telah meminta Mercedes untuk memasuki aliansi yang lebih luas setelah mengakuisisi 9,69 persen saham di produsen mobil asal Jerman tersebut pada awal tahun ini. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement