REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menargetkan seluruh desa dan kelurahan di lima kabupaten/kota setempat terkoneksi dengan jaringan wifi. Diharapkan masyarakat bisa memanfaatkan jaringan tersbeut secara gratis pada 2019.
"Jumlah desa di DIY ada 400-an, 2019 nanti kita targetkan sudah semuanya terhubung," kata Asisten Sekda Bidang Keistimewaan Setda DIY Didik Purwadi di Yogyakarta, Kamis.
Didik mengatakan pada 2018 Pemda DIY juga memulai memprogramkan koneksi wifi secara gratis khusus untuk desa-desa budaya dan kawasan Malioboro. Menurut dia, program pemasangan wifi di seluruh desa di DIY akan menggunakan anggaran dana keistimewaan (danais). Penggunaan danais untuk program itu, menurut dia, cukup relevan karena selain membuat masyarakat melek IT, nantinya juga bermanfaat sebagai sarana penguatan nilai-nilai kebudayaan masyarakat desa.
"Kita (Pemda DIY) kan sudah punya Jogja Istimewa Televisi (JITV) yang saat ini masih melalui streaming. Nah targetnya dengan adanya sambungan wifi semua bisa nonton sehingga televisi budaya ini bisa sampai ke masyarakat," kata dia.
Selain itu, kata Didik, program koneksi wifi gratis sebagai upaya untuk membuat masyarakat melek teknologi dan mempercepat pembangunan di level perdesaan. Upaya itu juga bertujuan untuk membangun kesiapan masyarakat menghadapi era revolusi industri 4.0.
"Sehingga bagaimana pun kita ingin IT bisa menjadi kebutuhan masyarakat," kata dia.
Guna meningkatkan inovasi kalangan milenial dengan memanfaatkan IT, menurut dia, Pemda DIY telah memfasilitasi co working space yang bisa diakses secara gratis oleh masyarakat. Di ruangan itu generasi muda bisa membuat karya-karya kreatif digital yang didukung peralatan yang memadai.
Menurut dia, untuk membangun kesiapan masyarakat menghadapi era revolusi industri 4.0 Pemda DIY juga menggandeng kalangan akademisi dari berbagai perguruan tinggi di DIY.
"Dunia kampus juga sangat berperan apalagi berbagai keputusan yang diambil harus berbasis riset," kata dia.