Jumat 30 Nov 2018 18:00 WIB

Pengamat: Tidak Perlu Ada Aksi Tandingan Reuni 212

Pengamat menilai gerakan 212 sudah kehilangan esensi tujuan yang ingin dicapai.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bayu Hermawan
Pengamat politik, Muradi di Gedung Merdeka, Bandung, Senin (18/6).
Foto: Republika/Hartifiany Praisra
Pengamat politik, Muradi di Gedung Merdeka, Bandung, Senin (18/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Muradi menilai, hilangnya esensi tujuan dari gerakan 212 menjadi salah satu alasan gerakan tersebut tidak lagi sekuat 2017 silam. Sebab, ruh perjuangan dan esensi tujuan tersebut telah berhasil dicapai.

"Katakanlah memenjarakan Ahok. Itu kan salah satu esensi yang mereka mau, mau apalagi yang dicari? saya kira itu juga jadi pertimbangan serius," ujar Muradi saat dihubungi Republika, Jumat (30/11).

Muradi menganggap aksi yang rencananya digelar di Lapangan Monas, Jakarta, tersebut sama halnya seperti jualan politik. Hal itu, menurutnya, hanya menjadi masalah bagi umat Islam secara keseluruhan.

Oleh karena itu, menurutnya, aksi tandangan tidak perlu dilakukan. Ia menilai, yang penting yang harus dillakukan oleh umat Islam adalah bagaiamana mengembalikan esesnsi gerakan politik Islam kepada khitahnya daripada hanya untuk kepentingan politik.

"Khitahnya itu apa? Bagaimana mendorong proses itu, proses kemudian umat Islam terwakili space politiknya, kalau ini (reuni 212) kan kaya etalase jualan nih," ucapnya.

Sejumlah ponggawa PA 212 satu persatu diketahui menarik diri. Usai ditinggal mantan pengacara Rizieq Shihab, Kapitra Anggota, kini giliran Dewan Pengarah PA 212 Usamah Hisyam yang memutuskan untuk mundur dari Persaudaraan Alumni (PA) 212.

Usamah menyebut alasan dirinya undur diri lantaran arah perjuangan PA 212 berbeda dengan arah perjuangan pada saat aksi bela Islam 2017 lalu. "Semangat sekarang ini menjelang reuni 212 ini semangat yang dibangun adalah dalam rangka untuk memberikan dukungan politik kepada salah satu capres," ungkap Usamah, Kamis (29/11).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement