Sabtu 01 Dec 2018 08:44 WIB

Siaga Merapi, ACT dan MRI Audiensi ke Pemkab Sleman

Pertemuan secara khusus membahas kesiapsiagaan menghadapi aktivitas Gunung Merapi.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Andi Nur Aminah
Audiensi yang dilakukan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) DIY dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman.
Foto: ACT
Audiensi yang dilakukan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) DIY dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) DIY mengadakan audiensi bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman. Pertemuan itu secara khusus membahas kesiapsiagaan menghadapi aktivitas Gunung Merapi.

Head of Partnership ACT DIY, Bagus Suryanto mengatakan, pertemuan itu membawa ajakan sinergi kepada Pemkab Sleman dan jajarannya. Termasuk, dalam program-program sosial, kemanusiaan dan kebencanaan.

Sinergi dirasa menjadi semakin perlu dilakukan mengingat Gunung Merapi masih berstatus waspada atua level II. Ia berharap, sinergi ACT maupun MRI dengan Pemkab dan BPBD Sleman menghadirkan kemanfaatan. "Sinergi dalam menangani fase-fase bencana, utamanya karena Kabupaten Sleman merupakan wilayah yang rawan terjadi erupsi Gunung Merapi," kata Bagus.

Sejak terjadi erupsi Gunung Merapi pada 2010 lalu, ACT telah membangun hunian Integrated Community Shelter (ICS) di Desa Hargobinangun. Hunian itu dapat menampung pengungsi sekitar 1.000 orang.

Mewakili Pemkab Sleman, Asisten Bidang Pemerintahan Sekretaris Daerah Pemkab Sleman, Purwatno Widodo mengungkapkan apresiasi kepada ACT. Terutama, atas tugas-tugas kemanusiaan yang dilakukan di Kabupaten Sleman.

Bahkan, ia mengingat, sejak 2010 ACT turut serta mempersiapkan tempat pengungsi bagi masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Merapi. Untuk itu, Purwatno turut berharap apa yang telah terjalin selama ini dapat semakin ditingkatkan. "Ke depannya semoga tetap terjalin komunikasi dan koordinasi antara ACT dan Pemkab Sleman," ujar Purwatno.

Sementara, Ketua MRI DIY, Andri Perdana mengungkapkan, ICS yang ada di Desa Hargobinangun saat ini sudah berubah menjadi Akademi Relawan Indonesia (ARI). Perubahan nama dilakukan bertepatan Sumpah Pemuda 20 Oktober 2018 lalu.

ARI memiliki fungsi sebagai pusat pelatihan siap siaga bencana masyarakat sekitar. Selain itu, ARI di Desa Hargobinangun akan dijadikan tempat pelatihan relawan-relawan ACT dari seluruh Tanah Air. "Dan tentunya sebagai tempat pengungsian warga jika sewaktu-waktu Gunung Merapi mengalami erupsi kembali," kata Andri. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement