REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Ombudsman Alamsyah Saragih menerima audiensi dari kalangan petani dan peternak terkait data pangan. Khususnya persoalan keakuratan data antara Kementerian Pertanian dan Badan Pusat Statistik.
"Ombudsman pada 2017 pernah bilang jangan bicara surplus dulu, bersabar tunggu BPS. Apa yang terjadi hari ini, sudah Ombudsman prediksi jauh hari," jelas Alamsyah, Jumat (30/11). Alamsyah pun mengaku akan menyampaikan kondisi audiensi data pangan ini kepada Presiden Joko Widodo.
Selain itu, Direktur Eksekutif Pataka Yeka Hendra Fatika mengatakan pihaknya menyerahkan Petisi Ragunan yang sudah diteken oleh puluhan orang dari kalangan organisasi, komunitas peternak dan petani kepada Ombudsman RI, persoalan data pangan.
"Kami 20 orang mewakili organisasi dan individu meneken Petisi Ragunan. Pertimbangan, kami menilai telah terjadi kurang akuratnya data produksi pertanian yang dibuktikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), " kata Yeka.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) Sugeng Wahyudi di kesempatan sama, merasakan kualitas pakan ternak setiap waktu semakin memburuk. Bahkan, kandungan kualitas jagung di pakan ternak menurun, yang dari 50 persen menjadi 25 persen.
“Harga tinggi kami tidak boleh, kalau di bawah kami rugi. Ini problem yang kami hadapi," jelas dia.