REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Hujan yang turun deras pada Jumat hingga Sabtu dini hari (30/11-1/12), menyebabkan perkampungan di delapan kecamatan di Kabupaten Tanggamus, Lampung terendam banjir. Pada Ahad (2/12), banjir sudah surut, namun rumah warga dan jalan masih tertutup lumpur tanah dan sampah. Tidak ada korban jiwa banjir kali ini.
Delapan kecamatan yang kampung terendam banjir berada di Kecamatan Kotaagung Barat, Wonosobo, Bandar Negeri Semuong, Semaka, Kelumbayan, Kelumbayan Barat, Limau, dan Cukuh Balak. Bupati Tanggamus Dewi Handajani menyatakan, telah menetapkan sebagai tanggap darurat bencana atas bencana banjir yang menimpa wilayahnya.
Jalinbar Tanggamus Tertutup Tanah Longsor
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Tanggamus Eddy Nugroho mengatakan, bencana banjir dan tanah longsor terjadi di delapan kecamatan di Tanggamus. “Kami telah menurunkan satu ekskavator untuk memperbaiki tanggul yang jebol dan normaliassi sungai melalui akses Way Belu di Kotaagung Barat,” kata Eddy.
Selain itu, untuk banjir dan tanah longsor di Kecamatan Sedayu, pihaknya menurunkan dua ekskavator milik swasta untuk membuka akses jalan dan lalu lintas kendaraan di ruas jalan lintas barat (jalinbar). Sedangkan di Kecamatan Kelumbayan dan Kelumbayan Barat, sudah ada dua ekskavator dari perusahaan setempat dan menyewa tiga ekskavator yang masih dalam perjalanan menuju lokasi bencana.