REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengatakan telah membaca setiap data intelijen milik negaranya terkait kasus pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi. Semua data itu tak menunjukkan bahwa Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) terlibat dalam pembunuhan Khashoggi.
"Saya telah membaca setiap bagian (data) intelijen yang dimiliki Pemerintah AS. Ketika itu selesai, ketika Anda menyelesaikan analisis itu, tidak ada bukti langsung yang mengaitkannya (Pangeran MBS) dengan pembunuhan Jamal Khashoggi," kata Pompeo dalam wawancara dengan CNN di sela-sela KTT G-20 di Argentina pada Sabtu (1/12).
Pada kesempatan itu, Pompeo sempat ditanya tentang laporan CIA yang menyimpulkan dengan cukup yakin bahwa Pangeran MBS terlibat dalam pembunuhan Khashoggi. "Saya tidak dapat berkomentar tentang masalah intelijen, kesimpulan CIA," jawabnya.
Sebelumnya Presiden AS Donald Trump mengatakan CIA belum menyimpulkan kasus kematian Khashoggi. Menurut Trump fakta-fakta pembunuhan Khashoggi memang tak dapat diketahui sepenuhnya.
"Mereka (CIA) tidak menyimpulkan. Mereka tidak sampai pada kesimpulan, mereka memiliki perasaan tertentu (perihal kasus Khashoggi)," kata Trump kepada awak media di resor pribadinya di Florida bulan lalu.
Trump pun mengungkapkan keraguannya bahwa semua fakta, termasuk dugaan keterlibatan Pangeran MBS dalam kasus Khashoggi dapat terungkap. "Mereka belum menyimpulkan, saya tidak tahu apakah ada yang bisa menyimpulkan putra mahkota (Pangeran MBS) melakukannya," ujarnya.