REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sedang mengamati kemungkinan serangan siber dari kelompok separatis yang mencoba memisahkan diri dari Republik Indonesia. Kepala BSSN, Djoko Setiadi menyatakan pihaknya sudah mempersiapkan diri dari ancaman serangan tersebut.
Menurutnya, serangan di zaman sekarang tidak hanya melalui serangan fisik, namun juga terdapat serangan dari dunia maya. "Serangan siber bisa saja terjadi. Apapun bentuknya tentu Badan Siber sudah siap," kata Djoko di Senayan, Jakarta, Rabu (5/12).
Djoko mengakui, saat ini pihaknya sedang memantau aktivitas siber dari kelompok-kelompok tertentu yang dianggap berbahaya. Ia mengisyaratkan pemantauan tersebut dengan 'kejar-kejaran teknologi'.
Menurutnya, sangat mungkin jika kelompok separatis menggunakan dunia maya sebagai medium propaganda di era teknologi. "Untuk itu, kami mengimbau kepada semuanya supaya berkomunikasi di dunia siber dengan baik, aman agar terhindar dari hacker," tegasnya.