Jumat 07 Dec 2018 17:52 WIB

'Banyak ASN Terjerat Korupsi karena Kurangnya Kontrol Istri'

Istri ASN harus memperingatkan suaminya agar tak menerima gratifikasi

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Karta Raharja Ucu
Ilustrasi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ilustrasi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Istri para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Purbalingga diminta mengontrol suaminya dalam mendapatkan uang. Sebab, menurut Asisten Administrsi Umum Sekda Purbalingga, Tri Gunawan Setyadi, tidak sedikit kasus ASN terjerat korupsi karena kurangnya pengawasan dari istri.

Tri mengatakan, salah satu hal yang perlu dikontrol para istri ASN, adalah bila suaminya mendapat uang yang cukup besar di luar penghasilan resmi atau gajinya. "Bila mengetahui hal ini, istri ASN harus menanyakan langsung darimana uang tersebut diperoleh," katanya saat menghadiri peringatan HUT ke-19 Dharma Wanita di Pendapa Setda Purbalingga, Jumat (7/12).

Ia berkata, jika yang yang didapat merupakan pemberian seseorang, maka istri ASN harus memperingatkan karena kemungkinan bentuk gratifikasi. Terlebih bila uang tersebut terkait dengan kedudukannya sebagai ASN.

"Selama ini banyak kasus korupsi yang menjerat para ASN disebabkan karena kurangnya kontrol dari keluarga, terutama  dari isterinya. Dalam hal ini, istri ASN harus berani mengingatkan suaminya karena kalau sampai tersangkut masalah korupsi, seluruh keluarganya juga  akan merasakan akibatnya," jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Tri menyampaikan pesan dari Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, yang meminta anggota Dharma Wanita Purbalingga selalu meningkatkan kapasitasnya. Sehingga para istri bisa mendukung kinerja suami, dan tidak menjadikan organisasi DWP justru sebagai ajang menyebar hoaks.

"Ibu Plt Bupati, dan juga Pak Sekda, minta agar anggota Dharma Wanita Purbalingga tidak senang ngerumpi. Beliau meminta agar isteri ASN di Purbalingga, bisa mendukung kinerja suami dengan peningkatan kapasitas pribadi," katanya.

Bersamaan dengan peringatan HUT ini, Dharma Wanita Purbalingga sebelumnya telah menggelar berbagai kegiatan sosial. Antara lain menggelar acara donor darah dan rehab RTLH pada sejumlah rumah warga miskin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement