REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Pemerintah Kota Bogor mencatat anggaran yang dibutuhkan untuk pemulihan pascabencana puting beliung mencapai Rp15 miliar. Dana ini diperlukan untuk memperbaiki rumah warga dan infrastruktur lainnya yang rusak.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto usai meninjau dapur umum di Batu Tulis, Sabtu (8/12), menyebutkan, Pemkot Bogor telah mengirimkan surat permohonan bantuan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Total kita kalkulasikan kebutuhan minimal untuk perbaikan sekitar Rp15 miliar. Kita ajukan kepada provinsi," kata Bima.
Bima mengaku terkejut mengetahui data jumlah rumah yang terdampak bencana puting beliung setelah dilakukan rekapitulasi oleh aparatur di wilayah mencapai 1.697 unit.
"Data terakhir saya agak terkejut ketika melakukan rekapitulasi pendataan, 1.696 rumah dengan kategori 40 persen rusak berat, sisanya menengah dan ringan," katanya.
Puting beliung yang melanda wilayah Kota Bogor, pada Kamis (6/12) lalu menerjang sebagian wilayah di Kecamatan Bogor Selatan dan Bogor Timur. Lokasi terparah ada di Kelurahan Batutulis dengan jumlah rumah yang rusak sebanyak, 472 unit, di mana 280 unit diantaranya rusak berat.
Kemudian di wilayah Pamoyanan ada 452 unit, 250 diantaranya rusak berat. Lalu di Cipaku sebanyak 224 unit, Babakan Pasar 178 unit, Sukasari 139, Lawanggintung 112 unit, Ranggamekar 65 unit dan Baranangsiang 55 unit.
Ia mengatakan, dari pengajuan yang dikirimkan belum diketahui berapa yang akan dianggarkan pemerintah provinsi. Tetapi, Pemkot Bogor juga telah mengecek anggaran dari APBD untuk penanganan bencana yang dapat dikucurkan sebesar Rp5 miliar untuk membantu meringankan beban warga.
"Tadi malam bertemu pak gubernur saya sampaikan, pak gubernur berjanji akan memproses, belum tau berapa tapi penganjuannya segitu (15 miliar) nanti disesuaikan dengan kemampuan keuangan Pemprov," kata Bima.
Sambil menunggu proses bantuan dari Provinsi Jawa Barat, lanjutnya, Pemkot Bogor sudah menurunkan bantuan natura, makanan dan membuka donasi dari warga melalui Dinsos.
Pemkot Bogor membentuk tiga Posko Terpadu di masing-masing wilayah terdampak yakni di bangunan ex PT IMI Cipaku untuk wilayah Bogor Selatan, di Kantor Kecamatan untuk wilayah Bogor Timur dan di Kantor Kelurahan Babakan Pasar untuk wilayah Bogor Tengah.
"Dapur umum juga mulai bekerja melayani kebutuhan makanan warga, dan relawan," kata Bima.