REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyampaikan, pada tahun 2045 kedudukan Indonesia dan Jepang besar kemungkinan akan sejajar. Dari segi ekonomi, kata dia, Indonesia dan Jepang diprediksi akan menempati lima besar ekonomi dunia.
"Yang berarti keduanya (Indonesia dan Jepang) akan menjadi pusat ekonomi di Asia," kata Bambang saat diwawancarai usai menghadiri High Level Seminar Project 2045 Indonesia and Japan di The Dharmawangsa Hotel Jakarta, Sabtu (8/12).
Untuk itu, kata Bambang, Indonesia dan Jepang harus semakin memperkuat kerja sama diplomatik diberbagai bidang. Setidaknya ada tiga bidang utama yang menurut Bambang penting diperkuat.
Pertama, Indonesia dan Jepang harus memperkuat kerja sama di bidang industri dan manufaktur. Kerja sama dibidang ini dinilai penting karena Jepang dan Indonesia bisa saling melengkapi.
"Jepang kan tidak bisa handle semua masalah, Indonesia juga tidak bisa handle semua. Makanya kerja sama di bidang industri harus diperkuat," jelas Bambang.
Selanjutnya, Indonesia dan Jepang juga harus memperkuat kerja sama di bidang lingkungan hidup baik dalam perubahan iklim ataupun bencana. Karena, jelas Bambang, sampai kapan pun Indonesia dan Jepang adalah negara yang paling rawan terhadap bencana.
"Jadi harus ada kerja sama yang baik untuk masa depan yang lebih baik," katanya.
Adapun ketiga, posisi Jepang sebagai investor masih harus diperhatikan. Karena meskipun nanti indonesia bisa berkembang cepat, kata dia, tapi Indonesia masih memerlukan investor di berbagai hal. "Dan Jepang bisa menjadi salah satu investor bagi Indonesia," kata dia.
Seminar tingkat tinggi bertemakan proyek 2045 diselenggarakan oleh United Nations Development Programme (UNDP) dan Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) memperingati 60 tahun kerja sama diplomatik Indonesia dan Jepang.