REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) mendukung penuh upaya Aksi Cepat Tanggap (ACT) melalui Global Wakaf Foundation (GWF) dan Corporation (GWC) dalam menggelorakan semangat berwakaf untuk memajukan perekonomian umat.
"Atas nama Pemprov NTB, kami sangat berterima kasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada filantropi, khususnya kepada pimpinan global wakaf," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) NTB Rosiady Sayuti saat peresmian program-program andalan Global Wakaf dengan mengusung tema "Rangkai Kemanfaatan, Segerakan Kebaikan" di Islamic Center NTB, Selasa (11/12).
Rosiady mengatakan, ACT berperan besar dalam proses tanggap darurat hingga fase pemulihan bencana gempa di NTB. Ia menilai, kampanye wakaf merupakan bentuk membangun kesadaran kolektif masyarakat yang bermanfaat besar bagi masyarakat. Dia berharap, lembaga filantropi terus menunjukan eksistensinya agar terus dipercaya umat.
"Artinya dengan pengelolaan yang profesional, masyarakat jadi semakin percaya," kata Rosiady.
Direktur Utama Bank NTB Syariah Kukuh Raharjo mengungkapkan hal serupa. Menurut Kukuh, lembaga filantropi bisa menggandeng Bank NTB Syariah dalam mengkampanyekan gerakan wakaf produktif. Kukuh menilai, perbankan memiliki data, jaringan, dan nasabah yang tersebar di pelosok wilayah.
"Sekarang bayangkan kalau setiap nasabah diimbau wakaf. Wakaf tunai juga menjadi bagian syiar kami," ucap Kukuh.
Presiden Direktur Global Wakaf Corporation (GWC) Insan Nurrochman mengatakan persoalan kemiskinan tidak bisa diselesaikan dengan mengandalkan zakat dan sedekah.
"Kita harus kontribusi. Islam adalah agama sosial. Wakaf bicara tentang luasan dan besaran. Wakaf harus besar agar dampaknya bisa semakin besar dan jangkauan harus seluruh pelosok negeri," kata Insan.
Komisaris Utama PT Trihamas Syariah Hendry Soedijarto mengaku tidak ragu mewakafkan perusahannya kepada Global Wakaf Corporation (GWC).
"Saya tahu pengelolaan sangat profesional dan tidak ragu wakafkan kepada GWC, kalau wakaf, selama usaha itu produktif kita dapat pahala meski kita sudah meninggal dunia, itu kenapa kita harus banyak mewakafkan," ungkap Hendry.