Selasa 11 Dec 2018 19:02 WIB

Dirut TJ: Penjualan Kartu OK Otrip Tumbuh Signifikan

Peningkatan yang terjadi mencapai lebih dari tiga kali lipat.

Rep: Sri Handayani/ Red: Gita Amanda
Warga menaiki angkutan umum OK Otrip di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, Rabu (17/10).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga menaiki angkutan umum OK Otrip di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, Rabu (17/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirut PT Transjakarta (Transjakarta) Agung Wicaksono mengatakan penjualan kartu OK Otrip meningkat cukup signifikan dalam empat bulan terakhir. Peningkatan yang terjadi mencapai lebih dari tiga kali lipat bulan lalu.

"Kalau kita lihat kartu OK Otrip yang sudah diluncurkan Desember tahun lalu, kita lihat dalam empat bulan terakhir pertumbuhannya sangat signifikan," kata Agung di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Selasa (11/12).

Menurut Agung, peningkatan tersebut terjadi seiring dengan penambahan jumlah angkutan bus kecil yang terintegrasi. Ia menyebut, pada Agustus jumlah kartu OK Otrip yang terjual mencapai 9.503 buah. Pada November, jumlah itu meningkat hingga 27.235 buah.

"Total sampai dengan saat ini kita sudah jual 131.787 kartu. Dan ini adalau cikal bakal terjadinya integrasi pembayaran," ujar dia.

Kartu OK Otrip, atau disebut JakLingko, merupakan salah satu upaya integrasi moda transportasi yang dilakukan PT Transjakarta. Nantinya Pemprov DKI Jakarta juga akan membuat sistem pembayaran terintegrasi yang diberi nama Electronic Fare Collection (EFC). Sistem ini akan menggabungkan sistem pembayaran dari tiga moda transportasi masa depan Jakarta, yaitu Transjakarta, Mass Rapid Transit (MRT) yang kini disebut Ratangga, dan Light Rail Transit (LRT).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement