Selasa 11 Dec 2018 21:30 WIB

Tangerang Ingin Punya Stasiun Sekelas Gambir

Keberadaan stasiun seperti Gambir di Tangerang akan mengurangi kemacetan Jakarta.

Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah
Foto: Antara
Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Tangerang, Banten, ingin memiliki stasiun yang melayani kereta jarak jauh dan terkoneksi dengan transportasi dari dan ke Bandar Udara Soekarno-Hatta. Wali Kota Tangerang, Banten, Arief Rachadiono Wismansyah berharap di daerahnya kelak ada stasiun kereta api antarkota seperti Stasiun Gambir di Jakarta.

"Kami sudah sampaikan kepada Menteri Perhubungan, karena saya melihat (arus lalu lintas) Jakarta macet. Dari bandara kalau mau terkoneksi dengan kereta api tujuan Bandung atau Cirebon harus ke Gambir. Padahal di Kota Tangerang terdapat jalur kereta ganda, kami menyarankan kenapa tidak lewat Kota Tangerang," ujar Arief di Jakarta, Selasa (11/12).

Dia menjelaskan rute stasiun antarkota bisa dikembangkan melalui Kota Tangerang Selatan, kemudian Bintaro, terus sampai terkoneksi langsung hingga Bekasi. "Mengurangi kemacetan di Jakarta, itu bagian dari solusi yang kami tawarkan," kata Arief.

photo
Stasiun Gambir melayani kereta jarak jauh dan terkoneksi dengan transportasi dari/ke bandara.

Menurutnya, masyarakat tidak perlu mengalami kemacetan di Jakarta saat bepergian. Sebab, Kota Tangerang bisa mendukung kebutuhan infrastruktur transportasi Jakarta.

Keinginan Kota Tangerang memiliki stasiun kereta antarkota seperti Gambir  dilontarkan Arief saat menjadi narasumber dalam Milenial Bicara 2018 dengan tajuk "Infrastruktur dan Satu Peta dalam Bingkai Transformasi Ekonomi Indonesia". "Sebenarnya fokus kami sekarang ke pemerintah pusat adalah memindahkan (stasiun) Gambir ke Tangerang. Kami ingin ada stasiun kereta antarkota di Kota Tangerang," ujarnya.

Arief menilai stasiun antarkota di Tangerang lebih memudahkan koneksi langsung dengan Bandara Soekarno-Hatta ketimbang Stasiun Gambir. Masyarakat bisa langsung melanjutkan perjalanan dengan kereta ke kota-kota lainnya tanpa harus masuk ke Jakarta. Apalagi, bila jumlah penumpang di bandara itu pada masa mendatang meningkat dari 55 juta orang menjadi 100 juta orang per tahun.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement