Rabu 12 Dec 2018 17:07 WIB

Kepala Daerah Jabar Ditangkap KPK Bertambah, Ini Reaksi Emil

Hari ini KPK menangkap Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar.

Rep: Arie Lukihardianti, Dian Fath Risalah/ Red: Andri Saubani
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala daerah di Jawa Barat (Jabar) yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bertambah. Kali ini, Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Cianjur, Rabu (12/12).

Bupati yang dilantik pada 18 Mei 2016 tersebut diduga terlibat suap anggaran pendidikan. Selain Irvan, KPK juga menangkap sejumlah pejabat di Pemkab Cianjur.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan komentarnya terkait dugaan kasus korupsi yang menimpa Irvan. Ridwan Kamil, mengaku prihatin.

"Kalau masih jebol juga saya sangat prihatinlah. Dan saya tidak akan berhenti untuk terus mengingatkan. Kira-kira begitu," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (12/12).

Emil mengatakan, ia kerap kali mengingatkan pada kepala daerah agar mengedepankan integritas, memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat dan menjalankan roda pemerintahan dengan profesional. Karena, pelanggaran yang dilakukan oleh kepala daerah tersebut tak ada sangkut pautnya dengan sistem yang diterapkan oleh Pemerintah Provinsi Jabar.  Namun kembali kepada niat dari individunya.

"Niat di dunia ini mencari nafkah atau memang mau membawa perubahan? Kalau memang niatnya mencari nafkah biasanya selalu bermodus kan. Sagala weh diteangan," katanya.

Emil mengaku, pihaknya sudah menegakan sistem guna mendongkrak integritas, tak terkecuali untuk kepala daerah. Namun, apabila ada yang tersandung kasus korupsi, menurut Emil, permasalahan ada pada mindset masing-masing individu.

"Semua sistem sudah ditegakan, jadi ini menunjukan problema bukan selalu pada sistem tapi ada pada mind set pola pikir dari mereka mereka yang allah berikan ujian.Tadi makanya saya sampaikan, istilahnya anda (kepala daerah) sedang diberikan ujian, enggak semuanya lulus ujian," paparnya.

Tugas seorang gubernur, menurut Emil, hanya sekadar menjalankan udang-undang, memberikan bimbingan, dan menasehati. "Termasuk nasehat ke diri saya sendiri untuk selalu mengingatkan, tapi ujungnya itu kan pilihan keputusan batin dari setiap individu," katanya.

Wakil Ketua KPK Laode M Syarif mengatakan, tim KPK melakukan penindkan di wilayah Cianjur pada Rabu (12/12) pagi. Tim KPK mengamankan enam orang dalam operasi tangkap tangan di Cianjur.

"Sejak subuh hari ini (12/12) tim Penindakan KPK ditugaskan di Cianjur. Kami mengamankan enam orang dan kemudian dibawa ke kantor KPK untuk proses lebih lanjut," kata Syarif dalam pesan singkatnya, Rabu (12/12).

Hal itu dilakukan setelah didapatkan bukti awal dugaan telah terjadi transaksi suap terhadap Penyelenggara Negara. Sebelumnya, KPK mendapat informasi akan ada penyerahan uang terkait dengan anggaran pendidikan di Cianjur.

"Setelah kami lakukan pengecekan di lapangan, terdapat bukti awal adanya dugaan pemberian suap untuk kepala daerah," kata Syarif.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement