Rabu 12 Dec 2018 23:40 WIB

ISEF 2018 Sukses Kumpulkan Dana Wakaf Tunai Rp 13,5 Miliar

Langkah ni adalah bentuk nyata kerjasama memajukan wakaf di Indonesia.

Rep: Amri Amrullah / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Tanah Wakaf
Foto: dok. Republika
Ilustrasi Tanah Wakaf

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Bentuk realisasi nyata penguatan wakaf di kegiatan Indonesia Shari'a Economic Festival (ISEF) ke 5 2018, yaitu terkumpulnya wakaf tunai senilai Rp 13,5 miliar pada hari kedua penyelenggaraan ISEF, Rabu (12/12). 

Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) BI, Anwar Bashori mengatakan, dana wakaf tunai yang terkumpul tersebut merupakan wakaf dari wakif (pemberi wakaf). Mereka adalah direktur bank-bank syariah dan lembaga filantropi wakaf untuk pengembangan ekonomi umat. 

"Jumlah wakaf tunainya senilai Rp 13,5 miliar," kata Anwar kepada wartawan, sembari menambahkan jumlah tersebut berasal dari sembilan wakif ini menerima sertifikat penghargaan komitmen Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) per 12 Desember 2018. 

Ketua Pelaksana Badan Wakaf Indonesia (BWI), Mohammad Nuh mengaku berterima kasih atas komitmen wakif atas wakaf tunainya tersebut. Langkah ni adalah bentuk nyata kerjasama memajukan wakaf di Indonesia. 

Nuh menyebut penyakit umat Islam saat ini adalah selalu merasa 'keakuannya' lebih dominan dibandingkan 'kita-nya'. Padahal wakaf ini bertujuan untuk memberikan sebesar-besarnya kemanfaatan bagi umat, bukan kepemilikan terbesar. "Bukan lembaganya selalu dibanggakan," sindir Nuh.

Karena itu, kata dia, melalui forum ISEF 2018 ke 5 ini Badan Wakaf Indonesia mengajak pewakaf mengubah mindset umat ini. Agar tidak lagi demi kelompoknya, tapi demi seberapa besar memberi kemanfaatan bagi umat Islam, melalui wakaf baik wakaf tunai atau wakaf produktif lainnya.

Para wakif yang dengan sukarela langsung melaksanakan wakaf tunai tersebut di antaranya: 

  1. Direktur Utama Bank BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo (Rp 1,5 miliar Direktur Banking Syariah Bank CIMB Niaga Pandji P Djajanegara (Rp 1 miliar) 
  2. Direktur Eksekutif Baitul Maal Muamalat Teten Kustiawan (Rp 1 miliar) Direktur Utama BRI Syariah Moch Hadi Santoso (Rp 1,5 miliar) 
  3. Direktur Dompet Dhuafa Imam Rulyawan (Rp 1 miliar) 
  4. Presiden Global Wakaf Foundation N Imam Akbari (Rp 1 miliar) 
  5. Direktur Rumah Wakaf, Soleh (Rp 500 juta) 
  6. Yayasan Al Azhar (Rp 1 miliar) 
  7. Direktur Utama Bank Syariah Mandiri, Toni Eko Boy Subari (Rp 5 miliar). 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement