Jumat 14 Dec 2018 11:42 WIB

Balitbangtan Sulut Beri Bimtek Pendampingan Siwab

Program ini bertujuan mewujudkan komitmen pemerintah wujudkan swasembada daging

Red: EH Ismail
BPTP Balitbangtan Sulawesi Utara melakukan bimbingan teknis (Bimtek) pendampingan kegiatan program Sapi Induk Wajib Bunting (SIWAB) di Kabupaten Bolmong Utara
BPTP Balitbangtan Sulawesi Utara melakukan bimbingan teknis (Bimtek) pendampingan kegiatan program Sapi Induk Wajib Bunting (SIWAB) di Kabupaten Bolmong Utara

REPUBLIKA.CO.ID, WAKAT BOLMUT -- BPTP Balitbangtan Sulawesi Utara melakukan bimbingan teknis (Bimtek) pendampingan kegiatan program Sapi Induk Wajib Bunting (SIWAB) di Kabupaten Bolmong Utara. Bimtek dilakukan untuk memenuhi populasi ternak sapi potong dalam negeri dengan SIWAB.

Kepala BPTP Balitbangtan Sulawesi Utara, Yusuf mengatakan, program utama Bimtek melalui lima kegiatan pokok yaitu: melakukan koordinasi, sosialisasi, pendampingan, bimbingan dan pembinaan, monitoring dan memberikan masukkan serta menyampaikan laporan tugas sebagai supervisi Upsus Siwab. Untuk tahun ini diwajibkan melakukan Demfarm pembuatan kandang tipe Tower dan pengembangan Hijauan Pakan Ternak (HPT) yang terdiri dari rumput potong serta leguminosa pagar dan tanaman gamal.

Program ini bertujuan untuk mewujudkan komitmen pemerintah dalam mengejar swasembada daging sapi, yang ditargetkan tercapai pada 2026 dan mewujudkan Indonesai yang mandiri dan berdaulat dalam pemenuhan pangan asal hewan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan peternakan rakyat.

Yusuf berharap peserta mengikuti bimtek dengan baik. "Ketika kami kembali ke daerah ini, populasi ternak sudah semakin bertambah,” kata Yusuf.

Kadis Pertanian Kabupaten Bolmut Sutrisno Goma mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi BPTP Balitbangtan sulawesi Utara. Sutrisno mendorong para peternak yang terlibat dalam kegiatan ini, agar memanfaatkan momen ini untuk tambah keterampilan dalam teknik beternak yang baik.

Dokter hewan di BPTP Balitbangtan Sulut, Ratri Retno Ifada menjelaskan program Teknologi Android Kesehatan Sapi (Takesi). Program ini menjadi perhatian peserta karena basis aplikasi. Hanya kecepatan sentuhan jari sang dokter hewan, mampu menampilkan permasalahan kesehatan ternak dalam aplikasi.

Ifada mengajak peternak memanfaatkan  aplikasi. Selain itu, peternak diminta berbenah mempelajari dan terapkan dalam kegiatan usahatani ternak sapi.

Selain pemaparan materi dari BPTP Balitbangtan sulut, juga memaparkan pengalaman petani dalam budidaya pakan dan managemen perkandangan serta pembuatan pakan fermentasi ala petani di halaman poktan Ternak Loliu.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement