REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Iwan Fals memberikan sebuah bibit pohon kepada pihak penyelenggara konser sebelum melangsungkan pertunjukkan "Nyanyian yang Tersimpan". Kegiatan itu merupakan kebiasan yang selalu dilakukannya setiap kali akan melangsungkan konser.
"Ini sudah tradisi yang jalan kira-kita sejak 1982," ujar Iwan Fals sebelum konser berlangsung di Live Space, Ahad (16/12).
Tradisi memberikan bibit pohon pada pihak penyelenggara itu telah lama dilakukan oleh penyanyi dengan nama lengkap Virgiawan Listanto. Menanam bibit pohon menjadi bentuk dukungan untuk melestarikan alam.
"Ya awalnya gitu, cuma kan itu pohonnya nggak banyak, jadi ingin melestarikan," kata Direktur PT Tiga Rambu, Annisa Cikal Rambu Basae tersebut. PT Tiga Rambu merupakan perusahaan yang menaungi manajemen Iwan Fals.
Cikal menjelaskan, tradisi yang dilakukan ayahnya itu memang sudah berjalan sudah sangat lama. Syarat penanaman bibit pohon ini pun minimal dua setiap konser, namun terkadang beberapa pelaksana konser mengalokasikan lebih dari itu.
Untuk tempat penanaman pun, menurut Cikal, penyanyi "Bento" pun membebaskan. Mereka bisa menanam di lahan yang telah dimiliki keluarga Iwan di Jonggol, Bogor, atau di tempat mana pun. Termasuk di daerah perkantoran.
Untuk pohon yang ditanam biasanya jenis pohon pelangi dan pohon jati mas. Pemilihan ini, menurut Cikal, tergantung tema konser dan ketersediaan bibit yang bisa disediakan.
Pohon pelangi dipilih karena dulu tema konser berhubungan dengan warna pelangi yang pernah diselenggarakan tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan jati mas dipilih karena tema yang diberikan merupakan situs budaya.