REPUBLIKA.CO.ID, KEBUMEN -- Tim SAR Gabungan yang melakukan pencarian terhadap empat pemuda yang hanyut di Pantai Pandan Kuning Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen, berhasil menemukan dua korban. Kedua korban yang ditemukan terdiri dari Didik Siswanto bin Sajudin (19) dan Kaka Setiyawan bin Slamet (15). Keduanya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
''Korban yang pertama yang ditemukan adalah Didik Siswanto bin Sajudin, yang ditemukan terdampar di pantai sekitar 1 kilometer dari lokasi kejadian,'' jelas Koordinator Basarnas Pos SAR Cilacap, Moelwahyono, Senin (17/12).
Sedangkan korban kedua yang ditemukan, adalah Kaka Setiyawan bin Slamet yang juga ditemukan di pantai sekitar 700 meter ke arah barat. Dengan temuan tersebut, hingga Senin sore, masih ada dua korban yang belum ditemukan. Keduanya terdiri dari Tri Wahyudi bin Saryono (25) dan Saeful Arifin bin M Nursodik (15).
Dia menyebutkan, untuk melakukan pencarian terhadap keempat korban, Tim SAR Gabungan melibatkan sekitar 40 personel dari berbagai elemen SAR dengan dibantu warga dan nelayan. ''Kami masih melakukan pencarian untuk menemukan dua korban lainnya,'' jelasnya.
Menurutnya, pencarian tidak hanya dilakukan dengan menyisir perairan pantai dengan menggunakan perahu nelayan, melainkan juga menyisir kawasan pantainya. ''Kami fokus melakukan pencarian di radius sekitar 1-4 km dari lokasi kejadian,'' jelasnya.
Kasus kecelakaan laut yang dialami keempat korban ini, terjadi pada Ahad (16/12). Saat itu, sebanyak tujuh warga anggota Remaja Masjid Desa Grujugan Kecamatan Petanahan sedang berwisata di Pantai Pandan Kuning dengan bermain air dan berenang di pantai Pandan Kuning.
Namun musibah menimpa mereka, ketika Kaka Setiawan alias Wawan (18), berteriak minta tolong karena terbawa gelombang laut. Anggota rombongan lain yang melihat kejadian itu, berusaha menolong dengan berenang mendekati korban.
Namun gelombang tinggi laut selatan, justru menyebabkan tiga orang lain yang berusaha menolong ikut hanyut terbawa gelombang. Sedangkan tiga orang lainnya yang terdiri dari Taufik, Eko dan Ni’am, berhasil menyelamatkan diri dengan berenang ke tepi.