REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Pencarian seorang imam mulai dilakukan seiring kota Athena, Yunani, yang akan segera menyambut masjid pertama kota tersebut pada Maret 2019 mendatang. Komite untuk masjid baru di Departemen Pendidikan mengumumkan pada Senin lalu, bahwa Muslim yang secara legal berada di Attica dapat mengajukan permohonan untuk menjadi seorang imam.
Dilansir di Greek Reporter, Selasa (18/12), komite mengatakan bahwa pihak yang berkepentingan dapat mengajukan pendaftaran dari mulai 20 Desember 2018 hingga 18 Januari 2019 di gedung Kementerian Pendidikan di Maroussi, Athena utara.
Masjid yang pertama dibangun di ibukota Yunani sejak akhir pendudukan Ottoman itu akan dibuka di distrik Elaionas, dekat alun-alun Monastiraki, pasar loak di jantung kuno Athena. Lingkungan ini dianggap sebagai salah satu wilayah paling penting dan bersejarah di kota Athena.
Bangunan seluas 1.000 meter persegi itu tidak akan memiliki menara. Namun, masjid dirancang untuk menampung sekitar 350 jamaah dan akan dipisahkan berdasarkan pria dan wanita.
Keberadaan masjid tidak terlepas dari dorongan sekitar 250.000 Muslim Yunani selama bertahun-tahun lamanya. Karena selama ini, mereka beribadah di tempat-tempat darurat, di ruang bawah tanah atau gudang. Namun, tempat-tempat ibadah itu telah menjadi sasaran serangan rasis.
Ini adalah pertama kalinya, Muslim di Athena memiliki masjid resmi untuk beribadah setelah lebih dari satu abad lamanya. Athena adalah satu-satunya ibukota di Uni Eropa yang tanpa masjid resmi atau pemakaman Muslim.
Awalnya, Athena berencana untuk membangun masjid pada 1890. Namun, baru pada 2013 parlemen di Yunani mengajukan sebuah proyek. Akan tetapi, rencana tersebut gagal karena sejumlah masalah seperti adanya protes dan reaksi dari para pemimpin agama. Pada 2016, parlemen yang terpilih kembali meluncurkan proyek asli dan mulai membangun masjid. Saat ini, hanya ada satu masjid di Yunani yang terletak di kota perbatasan utara di Thrace, dekat Turki.