REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Tim Satgas Pangan Kota Tangerang berhasil menemukan beberapa bahan pangan berupa kulit, usus, dan daging ayam dari lima lapak berbeda di Pasar Anyar. Tak hanya itu, terdapat beberapa jenis sayur mayur yang mengandung pestisida.
Kepala Bidang Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang Ibnu Ariefyanto mengatakan, pihaknya langsung memeriksa beberapa sampel yang diambi langsung dari pedagang, di depan Pasar Anyar. Pengecekan dilakukan dengan uji laboratorium guna mengetahui kandungan zat kimia dalam bahan pangan.
"Kami temukan usus dan daging ayam mengandung formalin dan jenis bahan pengawet berbahaya lainnya. Selain itu, kami juga menyita beberapa sayuran yang mengandung pestisida dari pedagang," kata dia usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Anyar, Tangerang, Kamis (20/12).
Ia mengatakan, bahan pangan yang positif mengandung zat kimia akan diuji lebih lanjut di laboratorium pusat. Dengan begitu, keakuratan uji lab bisa dipastikan kebenarannya.
Ibnu menjelaskan, beberapa bahan pangan yang mengandung formalin, akan bereaksi menjadi berubah warna menjadi ungu ketika diuji lab. Menurut dia, warna itu menunjukkan hasil positif bahwa bahan pangan itu mengandung formalin.
Ia belum bisa meyakini kadar formalin yang terkandung dalam bahan pangan itu. Namun, ia menambahkan, kadar rendah maupun tinggi sama-sama berbahaya bagi kesehatan.
"Dampaknya itu baru terasa kalau sudah lama," ujar dia.
Ibnu mengatakan, pihaknya akan menyita bahan pangan yang positif. Selain itu, pihaknya akan menegur pedagang yang menjual bahan pangan berformalin.
Kepala Unit Kriminal Khusus Polres Metro Tangerang Kota, Supriyanto mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti temuan yang ada. Ia menegaskan, para pedagang yang teridentifikasi menjual bahan pangan berbahaya.
"Kami akan melakukan pengecekan dan pemeriksaan kepada pedagang. Kita lihat ke depan sanksi dan proses hukum," kata dia.
Selain melakukan pengecekan laboratorium untuk bahan pangan, dalam operasi itu pihaknya juga memantau stabilitas harga dan stok bahan pangan. Ia mengklaim, hingga saat ini harga kebutuhan pokok masih stabil. Ia juga mengatakan, tak ada indikasi penimbunan barang.
"Hari ini kami cek kesediaan stok pangan dan harga. Dari hasil, ketersediaan cukup. Harga juga stabil. Kita melakukan pengujuan sampel untuk menguji kehehatan pangan," kata dia.
Direktur PD Pasar Kota Tangerang Titien Mulyati mengatakan, hingga saat ini masih cukup hingga akhir tahun. Sementara harga bahan pangan, lanjut dia, masih relatif stabil meski ada beberapa kenaikan.
"Telur tidak naik signifikan, dari Rp 22 ribu menjadi Rp 26 ribu. Beras tetap sekitaran Rp 8.000 hingga Rp 12 ribu," kata dia.
Salah satu pedagang telur, Har (50 tahun), harga dagangannya mengalami kenaikan sejak 10 hari terakhir. Menurut dia, kenaikan harga itu disebabkan oleh faktor cuaca yang mulai memasuki musim dingin.
"Karena pasokan kurang. Kalao hujan ini dingin, ayam jarang bertelur," kata dia.