REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepolisian Daerah Jawa Timur menyatakan akan melipatgandakan penjagaan di gereja-gereja di Surabaya pada saat Operasi Lilin Semeru 2018 yang digelar selama 12 hari, mulai 21 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019. Peningkatan penjagaan tersebut dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya teror gereja, seperti yang terjadi beberapa bulan lalu.
"Khususnya terkait dengan hal tadi (antisipasi teror) dengan pengalaman silam kita terus terang juga melipatgandakan kekuatan terkait dengan kesiapan pengamanannya (di gereja)" kata Waka Polda Jatim, Brigjen Pol Toni Harmanto di Mapolda Jatim, Surabaya, Jumat (21/12).
Toni meyakini, dengan berbagai upaya yang telah dilakukan jajarannya, bisa meminimalisasi berbagai potensi terjadinya teror. Sehingga, masyarakat bisa merasakan keamanan dan kenyamanan, serta kakhusuan dalam menjalankan ibadahnya.
"Insya Allah kita berupaya dengan early warning, early deteksi yang kita lakukan. Kita bisa meminimalisir untuk aksi-aksi teror," ujar Toni.
Lebih dari 18 ribu personel gabungan TNI dan Polri diterjunkan untuk mengamankan Natal dan Tahun baru 2019 (Nataru) di Jatim. Toni Harmanto mengungkapkan, dari total personel yang diterjunkan, 9769 di antaranya berasal dari jajaran Polda Jatim dalam giat Operasi Lilin Semeru 2018. Toni mengatakan, Operasi Lilin Semeru ini akan digelar selama 12 hari, mulai hari ini hingga 1 Januari.
"Polda Jatim pada prinsipnya siap mengamankan Natal dan Tahun baru dari 21 Desember hingga 1 Januari. Kekuatan gabungan dengan seluruh stakeholders 18.000, prinsipnya kita bersama-sama seluruh kekuatan Insya Allah bisa amankan Jatim," ujar Toni.