REPUBLIKA.CO.ID, KALIANDA – Tim Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Provinsi Lampung menemukan lagi 26 mayat di berbagai tempat dalam kejadian gelombang tsunami Selat Sunda di wilayah Kabupaten Lampung Selatan, hingga Selasa (25/12). Total jumlah sementara korban meninggal dalam peristiwa tersebut di Lampung Selatan sebanyak 106 jenazah.
Tim masih mengupayakan pencarian korban kembali khsusnya Desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, sebagai daerah terparah terdampak tsunami Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu (22/12) malam lalu. Petugas masih kesulitan menemukan korban karena adanya reruntuhan rumah baik beton maupun kayu, seng dan genteng.
Kepala Basarnas Lampung Jumaril mengatakan, petugas melakukan pencarian korban yang hilang tertimpa reruntuhan bangunan rumah dengan bantuan alat berat. Ia memperkirakan masih banyak korban yang belum ditemukan karena kesulitan mengevakuasi reruntuhan bangunan rumah. “Pencarian korban tertimpa masih dilakukan dengan alat berat,” kata Jumari, Selasa (25/12).
Keterangan Basarnas Lampung, sampai Selasa (25/12), tim telah menemukan 26 jenazah di balik reruntuhan bangunan rumah. Jenazah yang ditemukan diantaranya di Desa Way Muli 10 jenazah, Dermaga Bom empat jenazah, Alau Alau Resort lima jenazah, Dermaga Canti satu jenazah, Kalianda Bawah dua jenazah. Sedangkan di Desa Betung, Kuntjir, Merak Belantung, dan Tanjung Gading masing-masin satu jenazah.
Ia berharap bagi masyarakat yang kehilangan anggota keluarganya saat kejadian tsunami Selat Sunda Sabtu malam pekan lalu, dapat melaporkan pada posko yang ada, agar tim dan petugas segera mencari di lokasinya. Posko tersedia di Kecamatan Rajabasa dan Kalianda, juga di Kantor Bupati Lampung Selatan.