REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Sebanyak 116 orang pengungsi yang berada di Pulau Sebesi dan Sebuku, berhasil dievakuasi ke pelabuhan Bakauheni oleh Kapal negara Kementerian Perhubungan yaitu kapal patroli KPLP. KNP. Jembio P.215 milik Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas I Tanjung Priok.
Selain mengevakuasi para pengungsi di Pulau Sebesi dan Sebuku, kedatangan kapal KNP. Jembio P.215 juga membawa bantuan kemanusiaan untuk para korban bencana tsunami di wilayah tersebut.
Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Junaidi mengemukakan, kapal patroli KPLP KNP. Jembio P.215 semula untuk mengantarkan bantuan kemanusiaan. Namun setibanya di Pulau Sebuki dan Sebesi, terdapat para pengungsi yang meminta untuk diangkut keluar dari pulau tersebut.
"Kapal KNP Jembio membawa bahan makanan dan obat-obatan dari masyarakat Lampung dan Pemerintah Daerah Provinsi Lampung. Namun, saat tiba di pulau Sebesi banyak para pengungsi dengan jumlahnya yang kurang lebih mencapai 200 orang meminta dievakuasi keluar pulau," ujar Junaidi.
Bantuan kemanusiaan untuk korban tsunami Banten (Foto: Humas Ditjen Hubla)
Terkait dengan hal tersebut, Kementerian Perhubungan cq. Ditjen Perhubungan Laut mengerahkan kapal KM. Sabuk Nusantara 66 yang rencananya akan diberangkatkan dari dermaga Pelabuhan Sunda Kelapa.
Selain kapal-kapal negara yang dikerahkan Pemerintah untuk membantu pengiriman bantuan kemanusiaan dan evakuasi para pengungsi, Ditjen Perhubungan Laut juga mengerahkan kapal penumpang yang dioperatori oleh PT. Pelni, KM.Lawit dan KM. Sabuk Nusantara serta kapal penyeberangan milik PT. ASDP, KMP. Jatra III.
Direktur KPLP, Junaidi meminta, para petugas di lapangan bekerja dengan sepenuh hati dengan semangat yang tinggi tanpa mengenal lelah untuk membantu para korban bencana tsunami di selat Sunda.
Empat kapal Kemenhub
Kementerian Perhubungan cq. Ditjen Perhubungan Laut mengerahkan 4 (empat) kapal untuk membantu evakuasi para pengungsi akibat bencana tsunami di Selat Sunda yang terisolir di Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku yang diperkirakan berjumlah 1.000 orang.
Keempat kapal yang disiapkan untuk mengangkut para pengungsi di Pulau Sebesi dan Sebuku adalah Kapal Patroli KPLP. KNP. Jembrio P.215 dan KNP. Trisula P.111 dari Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas I Tanjung Priok, kapal KM. Sabuk Nusantara 66 yang dioperatori PT. Pelni dan kapal penyeberangan KMP. Jatra 3 milik PT. ASDP Indonesia Ferry.
Kapal milik negara yang diperbantukan untuk mengakut warga korban tsunami (Foto: Ditjen Hubla)
"Kemarin, KNP. Jembio telah mengevakuasi 116 orang dari Pulau Sebesi dan Sebuku. Kondisi disana sangat memprihatinkan karena banyak pengungsi yang masih belum tersentuh dan mereka ingin dievakuasi dari Pulau tersebut. Oleh karena itu, kami memutuskan kembali mengirimkan kapal untuk mengevakuasi pengungsi yang sudah tercatat sekitar 1.000 orang keluar dari Pulau tersebut, " ujar Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus. H. Purnomo, Rabu (26/12) di Jakarta.
Menurut Dirjen Agus, nantinya seluruh pengungsi di Pulau Sebesi dan Sebuku akan dievakuasi ke dermaga 5 Bakauheni Lampung. Dirjen Agus juga menjelaskan bahwa para petugas SAR termasuk petugas dari Ditjen Perhubungan Laut terus berupaya memberikan bantuan dan menolong para korban bencana tsunami di Selat Sunda.
Adapun Kapal KM. Sabuk Nusantara 66 semalam dilepas oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Wisnu Handoko telah berangkat dari Pelabuhan Sunda Kelapa dan tiba di Pulau Subesi hari ini (26/12) pada pukul 08.00 WIB membawa bantuan kemanusiaan dan tim medis.
"Nantinya kapal tersebut akan digunakan untuk mengangkut para pengungsi di pulau tersebut bersamaan dengan kapal KNP. Jembio yang sudah dulu tiba," tutur Dirjen Agus.
Untuk kapal KNP. Trisula telah berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok dan kapal KMP. Jatra 3 dari Pelabuhan Bakauheni keduanya tiba di Pulau Sebesi pada hari ini pukul 09.00 WIB yang juga disiapkan untuk mengevakuasi para pengungsi di Pulau tersebut.
Kepala Seksi Operasi Pangkalan KPLP Tanjung Priok, Capt Pujo Kurnianto menjelaskan bahwa banyak pengungsi yang ingin segera dievakuasi oleh kapal patroli KNP. Jembio kemarin namun karena keterbatasan kapasitas kapal, maka Kemenhub kerahkan 3 kapal lagi sehingga seluruhnya berjumlah 4 kapal untuk membantu evakuasi para pengungsi di pulau tersebut.
Menurut Capt. Pujo yang ikut ke Pulau tersebut, rasa cemas masih dirasakan para pengungsi di pulau Sebesi yang takut kejadian serupa akan terulang lagi sehingga para pengungsi menginginkan untuk dapat dievakuasi keluar dari pulau tersebut.
"Ketika kemarin kapal patroli KNP. Jembio tiba di pulau tersebut, banyak pengungsi yang meminta untuk segera dievakuasi keluar pulau namun karena keterbatasan kapasitas kapal KNP. Jembio maka kami sampaikan bahwa hari ini akan ada 4 kapal yang akan mengevakuasi para pengungsi. Kami pastikan ke para pengungsi kalau negara hadir untuk membantu warganya yang sedang mengalami musibah," tutup Capt. Pujo.
Sebagai informasi, Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku yang terletak di gugusan Kepulauan di Selat Sunda dan dekat dengan Gunung anak Krakatau merupakan wilayah yang terdampak bencana tsunami yang terjadi Sabtu (22/12) lalu. Mengingat wilayahnya yang merupakan kepulauan maka akses keluar pulau hanya melalui jalur laut.