Kamis 27 Dec 2018 23:39 WIB

Tim Peneliti UI Kembangkan Seni Musik Qosidah di Citayam

Mengembangkan grup seni musik qosidah tersebut tidaklah mudah.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Endro Yuwanto
Qasidah (ilustrasi)
Foto: republika/Tahta Aldila
Qasidah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Musik qosidah sudah familiar di masyakat sebagai musik religi yang menggunakan alat rebana dan biasa dimainkan ibu-ibu. Eksistensinya sampai saat ini masih terus bisa dinikmati di berbagai acara seperti nikahan, khitanan, dan Maulid Nabi Muhammad.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia (Pengmas UI) Nanny Lestari mengatakan, perlu ada upaya untuk melestarikannya agar tidak punah tergerus arus zaman.

"Kami mengadakan penelitian di daerah perbatasan antara Citayam dan Bogor. Setelah melewati jalan yang padat penduduk dari beragam profesi, jalan yang tambal sulam, akhirnya kami sampai pada Kelompok Seni Qosidah Khairunnisa pimpinan Rohati dan Al-Ikhlas pimpinan Atan. "Dua kelompok seni qosidah ini dikenal masyarakat memiliki tokoh tua yaitu, Annah (Khairunisa) dan Rohani (Al-Ikhlas), berharap agar tidak punah dan tetap lestari di masyarakat," ujar Nanny, Kamis (27/12).

Nanny mengungkapkan, biasanya grup Khairunnisa latihan di mushala dan Al-Ikhlas, serta di rumah-rumah. Pengmas UI juga memberikan penyuluhan, bimbingan, dan arahan agar penampilan grup tersebut menarik serta lebih dikenal luas masyarakat. "Tidak hanya materi seputar seni musik, tapi juga bagaimana teknik penampilan di atas panggung, publikasi, atau mengenalkan grup qosidah agar dikenal luas masyarakat dan lainnya," jelasnya.

Nanny menambahkan, mengembangkan grup seni musik qosidah tersebut tidaklah mudah. Untuk itu, pihaknya juga memberikan motivasi agar selalu semangat dalam latihan agar mendapatkan hasil yang maksimal saat penampilan di atas panggung. "Kami berupaya mengubah kebiasaan masyarakat secara perlahan. Salah satunya dengan latihan secara teratur dan ketat. Kami juga melakukan perekaman penampilan qosidah pada grup tersebut," ujarnya.

Menurut Nanny, setelah melalui latihan yang cukup ketat, penyuluhan, dan bimbingan akhirnya terlihat hasilnya. Ia menilai grup seni Qosidah Al-Ikhlas lebih cepat mengikuti perkembangan, lebih mandiri, mengelola, dan mempublikasikannya. "Kami juga berupaya melibatkan masyarakat dalam menggiatkan upaya melestarikan seni musik qosidah. Tim pengabdian masyarakat UI menjadi tetap bersemangat untuk terus membina dan mendorong kelompok ibu-ibu yang sangat berminat untuk mengubah kehidupan dan pola berfikir terhadap seni."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement