REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sebanyak 1,4 ton rendang yang dikumpulkan sejak Senin (24/12) lalu diberangkatkan ke Lampung dan Banten melalui jalur darat pada Jumat (28/12) dini hari. Bantuan berupa rendang ini dikumpulkan dari PNS di lingkungan Pemprov Sumbar dan masyarakat umum untuk membantu korban tsunami di pesisir barat Banten dan pesisir selatan Lampung.
Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Barat, Erman Rahman, menyebutkan bahwa 1,4 ton rendang ini diberangkatkan melalui jalur darat menuju Lampung sebelum menyambani korban tsunami di Banten. Selain bantuan rendang, BPBD Sumbar juga mengirimkan 4 orang relawan untuk mamastikan bantuan diterima oleh korban yang membutuhkan bantuan pangan.
"Kita beberapa hari ini mencoba menggalang rendang sesuai arahan Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur, alhamdulillah sudah terkumpul 1,4 ton dan insya Allah diberangkatkan pukul 01.00 WIB melalui jalur darat," jelas Erman, Jumat (28/12).
Erman menambahkan bahwa pengumpulan rendang kali ini merupakan tahap pertama. Setelah bantuan rendang tersalurkan, Pemprov Sumbar dan BPBD Sumbar kembali akan melakukan penggalan donasi tahap kedua pada Januari 2019. Pengiriman bantuan rendang oleh masyarakat Sumatra Barat memang bukan hal baru. Sebelumnya, bantuan rendang juga dikirimkan untuk membantu korban gempa di Lombok dan Palu.
"Titik pertama di Lampung kita turunkan dulu 40 persen nanti kemudian berlanjut 60 persen di lokasi berikutnya," ujar Erman.
Kabiro Humas Pemprov Sumbar Jasman Rizal menjelaskan bahwa Wagub Sumbar Nasrul abit akan turun langsung ke lapangan pada Sabtu (29/12) besok untuk menyerahkan bantuan rendang kepada korban tsunami di Lampung. Sedangkan bantuan untuk korban tsunami di Banten akan diserahkan Ahad (30/12). Dari 1,4 ton rendang yang terkumpul, ujarnya, Bank Nagari menyumbang 200 ton. Sisanya disumbangkan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan masyarakat umum.
"Kami koordinasi dengan Pemda setempat untuk mencari wilayah mana yang paling butuh bantuan. Selain itu kami juga koordinasi dengan Ikatan Keluarga Minang (IKM) di Lampung dan Banten untuk memastikan kondisi para perantau kita," kata Jasman.