Jumat 28 Dec 2018 12:17 WIB

IPB akan Data Area Pertanian yang Terdampak Tsunami

Tim juga mendata kerusakan perahu nelayan.

Sebuah kapal nelayan yang tersapu tsunami dan menimpa rumah warga di Desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Lampung, Ahad (23/12/2018).
Foto: Antara/Ardiansyah
Sebuah kapal nelayan yang tersapu tsunami dan menimpa rumah warga di Desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Lampung, Ahad (23/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Institut Pertanian Bogor (IPB) menurunkan tim Pusat Studi Bencana ke Banten untuk mendata area pertanian yang terdampak tsunami Selat Sunda. Di lokasi bencana, tim mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk mendukung rehabilitasi dan rekonstruksi lahan pertanian, tambak, dan perkebunan yang terdampak bencana.

"Selain pertanian, pendataan yang dilakukan di antaranya, nelayan, dan lahan tambak yang terdampak, lokasi perkebunan, kawasan wisata serta lokasi usaha, ekonomi masyarakat sepanjang pesisir Selat Sunda," kata Kepala Pusat Studi Bencana IPB Dr Yonvitner, Jumat (28/12)

Tim Pusat Studi Bencana IPB, yang menuju lokasi bencana sehari setelah tsunami, setelah membantu menyalurkan bantuan untuk korban bencana bergerak menuju Panimbangan dan Kecamatan Sumur. Tim melihat kondisi di lapangan, terutama di Panimbangan dan Kecamatan Sumur.

"Karena biasanya pemulihan ekonomi rakyat seperti nelayan dan petani serta pembudidaya ikan sangat vital, termasuk wisata," katanya. 

Tim juga mendata jumlah dan tingkat kerusakan perahu nelayan yang terdampak tsunami. Jika rusak berat, biasanya direkomendasikan untuk direkonstruksi dan dikoordinasikan dengan KKP Provinsi Banten.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement