Jumat 28 Dec 2018 16:26 WIB

Data 1.000 Pembelot Korut Bocor

Peretas anonim mendapatkan akses ke database badan pemukiman baru.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Teguh Firmansyah
Pembelot Korut terlihat melarikan diri menuju wilayah Korsel.
Foto: Youtube/NBC News
Pembelot Korut terlihat melarikan diri menuju wilayah Korsel.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Informasi pribadi dari hampir 1.000 warga Korea Utara yang membelot ke Korea Selatan telah bocor. Informasi itu bocor setelah peretas anonim mendapatkan akses ke database badan pemukiman baru (resettlement).

Kementerian Unifikasi Korea Selatan, Jumat (28/12) mengatakan, pada pekan lalu menemukan, nama, tanggal lahir dan alamat 997 pembelot telah dicuri melalui komputer yang terinfeksi perangkat lunak berbahaya di sebuah agen bernama Hana center, di selatan kota Gumi.

"Malware tersebut ditanam melalui email yang dikirim oleh alamat internal," kata seorang pejabat kementerian kepada wartawan tanpa menyebut nama, karena sensitivitas masalah ini.

Hana center, termasuk di antara 25 lembaga yang dijalankan kementerian di seluruh negeri untuk membantu sekitar 32 ribu pembelot. Tujuannya agar para pembelot itu menyesuaikan diri dengan kehidupan di Selatan yang lebih kaya dan demokratis.

Baca juga, Korut Setuju Tutup Fasilitas Nuklir.

Para pembelot yang sebagian besar mempertaruhkan hidup untuk lari dari kemiskinan dan penindasan politik adalah sumber rasa malu bagi Korut. Media pemerintahnya sering mencela mereka sebagai 'sampah manusia' dan menuduh mata-mata Korsel menculik beberapa darinya.

Kementerian Unifikasi mengaku telah memberi tahu para pembelot yang terkena dampak. Belum ada laporan tentang dampak negatif dari pelanggaran data tersebut. "Kami menyesal ini telah terjadi dan akan berupaya mencegahnya terjadi lagi," kata pejabat kementerian itu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement