Ahad 30 Dec 2018 23:31 WIB

2018 Banyak Bencana, Kiai Ma'ruf: Harus Ada Upaya Lahiriah

Banyak masyarakat yang menjadi korban dan menimbulkan banyak kerusakan bangunan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH. Ma'ruf Amin saat menghadiri kegiatan Istighosah doa bersama untuk korban tsunami Selat Sunda di Pondok Pesantren Mathla'ul Anwar Linahdlatil Ulama (Malnu), Menes, Pandeglang, Banten, Sabtu (29/12) pagi.
Foto: Republika/Muhyiddin
Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH. Ma'ruf Amin saat menghadiri kegiatan Istighosah doa bersama untuk korban tsunami Selat Sunda di Pondok Pesantren Mathla'ul Anwar Linahdlatil Ulama (Malnu), Menes, Pandeglang, Banten, Sabtu (29/12) pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama 2018, Indonesia banyak dilanda bencana, baik bencana gempa bumi maupun tsunami. Akibat bencana tersebut, banyak masyarakat yang menjadi korban dan menimbulkan banyak kerusakan bangunan.

Menanggapi banyaknya bencana tersebut, Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin mengatakan, ke depannya perlu ada upaya lahiriah untuk mengantisipasi adanya bencana di Indonesia. "Kita berharap pertama harus ada upaya lahiriah untuk menghindari korban musibah. Itu kan sesuatu di luar kekuasaan manusia, kita terpaksa menerima keadaan itu," ujar Kiai Ma'ruf saat ditanya wartawan di kediamannya, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Ahad (30/12).

Baca Juga

Kiai Ma'ruf mengatakan, Indonesia memang merupakan daerah yang rawan bencana. Namun, menurut dia, paling tidak harus ada upaya agar tidak banyak korban ketika terjadi bencana. Misalnya, dengan memperkuat sistem peringatan dini (EWS). "Kita bisa berupaya meminimalkan korban dengan early warning system (EWS) terhadap potensi musibah," ucap Kiai Ma'ruf.

Dia pun berharap, tidak ada lagi bencana besar yang menimpa Indonesia pada 2019 mendatang. Jika pun ada bencana, menurut dia, korban musibah itu bisa diminalisir.

"Kita harapkan tak ada lagi musibah yang besar di Indonesia dan mudah-mudahan kita meminimalisir dampak dari musibah, terutama peringatan dini pada masyarakat kita," kata Ketua Umum MUI ini.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement