Rabu 02 Jan 2019 19:38 WIB

Kala Kiai Ma'ruf Semakin Pede Raih Dukungan NU di Pilpres

Ma'ruf Amin mengklaim para ulama PBNU akan menyosialisasikan pasangan Jokowi-Ma'ruf.

Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin (kedua kiri) berbincang dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (kiri) didampingi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto (kanan), dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj (kedua kanan) saat menghadiri Apel Upacara Hari Santri Nasional di Lapangan Dadaha, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (22/10/2018).
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin (kedua kiri) berbincang dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (kiri) didampingi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto (kanan), dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj (kedua kanan) saat menghadiri Apel Upacara Hari Santri Nasional di Lapangan Dadaha, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (22/10/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Rizkyan Adiyudha, Muhyiddin, Antara

Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin pada Rabu (2/1), kedatangan tamu yakni pejabat Rais A'am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Miftachul Akhyar bersama sejumlah khatib syuriah organisasi Islam terbesar di Tanah Air. Pertemuan terjadi di kediaman Rumah Situbondo, Jakarta.

"KH Miftachul ke sini bersama para khatib untuk bersilaturahim, juga melaporkan tentang berbagai kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka halaqah dengan ulama-ulama NU," kata Ma'ruf Amin.

Ma'ruf mengklaim, dalam halaqah bersama ulama itu, Miftachul dan para khatib akan ikut menyosialisasikan pencalonan Joko Widodo (Jokowi) dan dirinya sebagai capres dan cawapres di Pilpres 2019. Ma'ruf meyakini bahwa NU secara struktural dan kultural mendukung Jokowi dan dirinya dalam Pilpres 2019.

Ketua Majelis Ulama Indonedia (MUI) itu mengungkapkan, nantinya pertemuan-pertemuan itu akan dilakukan di seluruh kalangan ulama NU baik secara struktural maupun kultural. Lebih jauh, dia melanjutkan, Pj Rais Aam PBNU itu juga akan terus memantapkan dukungan menyusul banyaknya ulama yang ingin bertemu dengan dirinya.

Terkait hal tersebut, Mantan Rais Aam PBNU itu mengatakan, dirinya berencana menemui para ulama itu di Surabaya, Jawa Timur (Jatim). Dia mengatakan, pertemuan bersama mereka kemungkinan akan dilakukan pada 22 Januari nanti.

Miftachul dalam kesempatan tersebut mengatakan, pihaknya juga berencana mengadakan istighosah dan mengundang Ma'ruf ikut serta. Sebab, kata Miftachul, banyak sesepuh NU yang menanyakan kapan PBNU menggelar istighosah.

Miftachul mengatakan, istighosah tersebut rencananya akan dilakukan bersamaan dengan harlah atau konsolidasi NU pada bulan Rajab. Artinya, dia mengatakan, doa bersama itu akan dilakukan sekitsr akhir Februari atau Maret nanti.

"Itu yang kita rencanakan jadi itu kita hasil rapat, tapi belum kita sampaikan. Jadi itu rencananya, sambil doakan negara rindu doa para sepuh dari daerah," kata Miftachul.

Miftachul tidak secara gamblang menyatakan dukungan untuk Ma'ruf. Namun, sebelum beranjak pulang, Miftachul sempat mendoakan agar segala rencana besar Ma'ruf selaku mantan Rais A'am PBNU dimudahkan Allah SWT.

"Kita doakan pak kiai sehat terus dan apa yang menjadi rencana besar dipermudah oleh Allah," ujar Miftachul.

Minta NU Habis-habisan

Ma'ruf Amin memang percaya diri bahwa dirinya akan mendapat dukungan penuh dari NU di  Pilpres 2019. Saat kunjungan ke Pondok Pesantren Al Masthuriyah Sukabumi, Cibolang Kaler, Cisaat, Sukabumi, pertengahan Desember lalu, Ma'ruf bahkan secara tegas meminta warga NU bekerja keras memenangkan dirinya bersama Jokowi pada Pilpres 2019.

Saat itu, Ma'ruf menegaskan, para ulama senior NU  telah menyarankan agar dirinya mau menjadi cawapres dari Jokowi. "Konsekuensinya PBNU harus habis-habisan, NU harus habis-habisan memenangkan Pak Jokowi bersama saya. Sanggup atau tidak? siap apa tidak?," ujar Kiai Ma'ruf.

Kiai Ma'ruf mengatakan, sebenarnya dirinya tidak pernah memikirkan untuk menjadi calon wakil presiden. Kemudian, PBNU menawarkan sejumlah kader NU dan tiba-tiba Jokowi meminta Kiai Ma'ruf untuk menjadi pasangan politiknya. Atas saran para ulama senior, akhirnya Kiai Ma'ruf pun menerima permintaan Jokowi.

"Memang PBNU menawarkan agar Pak Jokowi mau mengambil salah satu kader NU untuk menjadi cawapres, siapapun orangnya NU akan habis-habisan memenangkan. Itu janji PBNU," katanya.

photo
Profil KH Ma'ruf Amin

Kader NU di Kubu Prabowo-Sandi

Pada awal November lalu, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Koalisi Indonesia Adil Makmur mengumumkan satu nama baru yang ditunjuk sebagai juru bicara (jubir) calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Sandiaga - Salahuddin Salahuddin Uno. Dia adalah pengurus Pondok Pesantren Al-Farros.

"Hari ini kami ingin mengumumkan secara resmi bahwa Gus Irfan Yusuf Hasyim itu akan bergabung dalam skuad jubir tim Prabowo-Sandi," kata Koordinator Jubir Prabowo Dahnil Anzar Simanjuntak di Media Center di, Jakarta, Kamis (1/11).

Dahnil menyebut Irfan atau yang akrab disapa Gus Irfan adalah salah satu pengasuh Pondok Pesantren Al - Farros di Jombang. Irfan merupakan cucu dari pendiri NU Hasyim Asyhari.

"Beliau adalah garis keturunan pendiri NU, beliau paham betul terkait dengan dunia pesantren kemudian Nahdlatul Ulama, beliau nanti akan cukup banyak membantu menjelaskan kepada publik terkait dengan program-program pengembangan pesantren," jelasnya.

Adik almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur,) Lily Wahid kemudian menanggapi kader dan tokoh NU yang kini berada di kubu pasangan Prabowo-Sandi. Menurut dia, kader dan tokoh NU di kubu pasangan capres-cawapres nomor urut 02 itu tidak memiliki pengaruh kuat di akar rumput.

"Yang ikut Bowo (Prabowo) dari keluarga kami, dari NU, itu tidak mengakar di masyarakat. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan," ujar Lily, usai bertandang ke kediaman KH Ma'ruf Amin, di Rumah Situbondo, Jakarta, Senin (31/12).

Lily mengatakan, perbedaan pilihan di NU maupun keluarga Gus Dur adalah hal yang wajar. Namun secara kekuatan, dia meyakini dukungan NU kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin akan sangat kuat dan solid pada Pilpres 2019.

[video] Tiga Acuan Warga Jawa Timur Memilih Jokowi

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement