REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada perdagangan hari kedua tahun ini, Kamis (3/1). IHSG melemah sebesar 0,08 persen atau 5,02 poin ke level 6.176,15.
Namun menjelang perdagangan siang hari, indeks saham berbalik menguat. Sekitar pukul 10.15 WIB, IHSG terpantau menguat 0,44 persen atau 26,97 poin ke level 6.208,15.
"Hari kedua perdagangan di awal tahun 2019 ini IHSG masih terus memperlihatkan usaha kenaikan meski dibayangi fluktuasi nilai tukar rupiah," kata Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya di Jakarta, Kamis (3/1).
Menurut dia, fluktuasi kurs rupiah yang cenderung melemah ditambah harga komoditas yang juga masih bergejolak akan mewarnai pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang. "Potensi kenaikan IHSG akan membesar jika diiringi oleh aliran dana asing masuk yang signifikan," katanya.
Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah mengatakan katalis positif data ekonomi Indonesia, yakni inflasi dan defisit APBN yang rendah dapat menjadi salah satu faktor yang menopang IHSG.
Ia mengatakan data inflasi tahun kalender Januari-Desember 2018 tercatat sebesar 3,13 persen, cukup terkendali. Selain itu, defisit APBN 2018 di bawah dua persen, atau terendah sejak tahun 2012. "Pencapaian itu positif mengingat tahun 2018 dipenuhi gejolak perekonomian global yang sangat dinamis," katanya.
Bursa regional, di antaranya Indeks Shanghai menguat 12,02 poin (0,49 persen) ke 2.477,31, Indeks Hang Seng menguat 66,89 poin (0,27 persen) ke 25.197,19, dan Indeks Strait Times melemah 1,03 poin (0,03 persen) ke posisi 3.037,86.