REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui PD Kebersihan Kota Bandung dengan PT Wasteforchange Alam Indonesia dan PT Tetra Pak Indonesia menjalin kerjasama. Perjanjian kerja sama ini fokus pada pengumpulan kemasan tetra pak atau biasa disebut used beveraged carton (UBC).
Dengan perjanjian ini maka masyarakat Kota Bandung mendapatkan angin segar dalam hal pengelolaan sampah. Jika sebelumnya sampah kemasan karton bekas minuman atau UBC dibiarkan terbuang percuma, kini dapat bernilai ekonomi. Sebab, sekarang sampah jenis tersebut sudah bisa dikumpulkan dan didaur ulang di Bandung.
Perjanjian kerjasama ini ditandatangani oleh M. Bijaksana Junerosano sebagai Managing Director PT Wasteforchange Alam Indonesia dan Deni Nurdyana Hadimin sebagai Direktur Utama PD Kebersihan Kota Bandung yang langsung disaksikan oleh Wali Kota Bandung, Oded M Danial pada Rabu (2/1) malam.
Managing Director Wasteforchange Alam Indonesia, M. Bijaksana Junerosano mengemukakan, pihaknya bertanggung jawab atas sampah kemasan yang sebelumnya tidak bisa diolah. Kerjasama dengan PD Kebersihan Kota Bandung menjadi penting karena sampah yang sudah dipilah kemudian bisa diolah.
“Sampah yang sebelumnya tidak bernilai ekonomi bisa dikirim ke titik pengumpulan seperti TPS terdekat untuk kemudian kami yang membeli dan mengolahnya. Selain pengurangan sampah, tentu ini akan menjadi keuntungan bagi masyarakat,” ujarnya seperti dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (3/1).
Saat ini ia baru dapat memisahkan kertas dengan plastik dan alumunium foil yang ada dalam kemasan karton bekas minuman tersebut. Saat ini pihaknya menerima sampah jenis itu dengan harga Rp 500-1.000 per kg tergantung kondisi.
“Di dalam kemasan ada kertas alumunium foil dan plastik. Kami bekerja sama dengan Tetra Pak yang membangun mesin khusus yang bisa memilahnya. Pabriknya ada di Jawa Barat di luar Bandung, Tangerang dan Jawa Timur. Dengan adanya ini bisa terjadi kolaborasi yang saling menguntungkan,” kata dia.
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengharapkan, suatu saat mampu menghadirkan sebuah peradaban baru di Kota Bandung melalui gerakan Kangpisman (kurangi pisahkan dan manfaatkan). Kalau permasalahan sampah sudah diselesaikan, maka bisa menuntaskan persoalan lain di Kota Bandung.
“Semua pihak yang terus bergerak dalam Balad Kangpisman. Mang Oded ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya. Malam ini bukan berarti berhenti di sini. Kang Pisman harus terus hadir di Kota Bandung selama nyaah ka Bandung,” katanya di sela-sela acara.