Kamis 03 Jan 2019 16:58 WIB

Penerimaan Negara dari Ekspor Migas Berpotensi Turun

Tren penurunan harga minyak dunia jadi momen baik menurunkan defisit neraca migas.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Ilustrasi Kilang Minyak
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Kilang Minyak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Ekonomi Energi, Universitas Gajah Mada, Fahmi Radhi menilai melihat pergerakan harga minyak dunia yang cenderung menurun akan berdampak pada penerimaan negara di 2019 ini. Ia memproyeksikan penerimaan negara dari ekspor migas berpotensi lebih rendah dari 2018 ini.

"Dengan kecendrungan penurunan harga minyak dunia, penerimaan negara dari ekspor migas akan turun, bisa lebih rendah dari 2018," ujar Fahmi saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (3/1).

Hanya saja, kata Fahmi, kondisi menurunnya tren harga minyak dunia merupakan momen baik bagi negara untuk bisa menurunkan defisit neraca migas. Sebab, tak bisa ditampik, Indonesia masih merupakan negara nett importir.

"Namun sebagai nett importir, nilai impor BBM turun, yang akan menurunkan defisit neraca migas," ujar Fahmi.

Di satu sisi, pemerintah memang sudah mengetok ICP sebesar 70 dolar AS per barel pada APBN 2019, Agustus lalu. Apabila kondisi penurunan harga minyak dunia terus terjadi, menurut Fahmi ICP bisa saja diubah melalui mekanisme APBN Perubahan.

Namun, harga minyak dunia saat ini sangat bergantung pada kondisi ekonomi global. Tidak ada prediksi pasti mengenai pergerakan kapan turun dan naiknya harga minyak dunia tersebut. Ia menilai, sebagai nett importir, semestinya memang perlu ada hedging untuk bisa mengantisipasi pergerakan harga minyak dunia yang bisa berubah secara tiba tiba.

"Tapi saat ICP di atas asumsi harga APBN tidak diubah, maka kalau ICP di bawah harga APBN juga tidak perlu diubah, malah ada selilisih lebih di APBN, yang bisa digunakan sebagai dana cadangan oil fund, yang bisa digunakan sewaktu-waktu saat harga minyak dunia meroket di atas harga dipatok APBN," ujar Fahmi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement