Ahad 06 Jan 2019 01:00 WIB

BPBD Siapkan 25 Ribu Masker Antisipasi Abu Merapi

Masyarakat diimbau tetap tenang karena aktivitas Merapi masih level waspada.

Guguran lava pijar gunung Merapi terlihat dari Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (29/12/2018) dini hari.
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Guguran lava pijar gunung Merapi terlihat dari Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (29/12/2018) dini hari.

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDP) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menyiapkan sekitar 25 ribu masker untuk mengantisipasi abu dari letusan Gunung Merapi. "Untuk hujan abu yang terjadi tadi malam (4 Januari, Red) kami sudah mengirimkan 2.600 masker ke Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten," kata Kepala BPBD Kabupaten Klaten Bambang Giyanto di Klaten, Sabtu (5/1).

Ia mengatakan hujan abu terjadi sekitar 150 detik pada pukul 21.01 WIB dengan amplitudo 70 mm dan jarak luncur kurang lebih 1,2 km ke arah hulu Kali Gendol, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Ia mengatakan pada hari ini, Sabtu (5/1) hujan abu tipis kembali terjadi pada pukul 11.50 WIB di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang. Meski demikian, sejauh ini kondisi tersebut tidak berdampak pada aktivitas warga.

Sementara itu, Kepala BPBD Provinsi Jawa Tengah Sarwa Pramana mengatakan ikut memantau langsung perkembangan aktivitas Gunung Merapi. "Kami mengimbau masyarakat tetap tenang karena aktivitas Merapi masih level waspada," katanya.

Ia juga meminta masyarakat untuk melanjutkan aktivitas ronda sekaligus memantau perkembangan Gunung Merapi. Terkait hal itu, ia merekomendasikan agar tidak ada aktivitas di luar kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana di sekitar puncak Gunung Merapi.

"Radius tiga km dari puncak Gunung Merapi agar dikosongkan dari aktivitas penduduk dan masyarakat yang tinggal di KRB (kawasan rawan bencana, red) lll mohon meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas Gunung Merapi," katanya.

Menurut dia, jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. "Kami juga meminta agar masyarakat tidak terpancing isu-isu mengenahi erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement