REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Kapolda Gorontalo Brigjen Pol Rachmad Fudail berjanji akan memberantas peredaran minuman keras di daerah itu. Ia mengaku prihatin sebab Provinsi Gorontalo berada di peringkat dua konsumsi minuman keras nasional.
"Dampak minuman keras luar biasa. kekerasan dalam rumah tangga, penganiayaan dan cabul itu tinggi di daerah ini dan semuanya dipengaruhi oleh minuman keras. Makanya saya komitmen sudah ada ribuan botol minuman keras kami sita, ratusan liter minuman keras merek Cap Tikus berhasil kami amankan," katanya, Sabtu (5/1).
Kapolda berharap agar masyarakat bisa menggunakan pendekatan agama dan budaya Gorontalo untuk menekan peredaran minuman keras.
Sementara itu, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mendukung langkah Kapolda Gorontalo dalam memberantas minuman keras serta menjaga dan memberikan rasa aman kepada masyarakat.
"Kepolisian itu bagian dari pemerintahan dan pembangunan. Kalau tidak aman Gorontalo nggak ada yang datang ke sini. Saya juga menilai selama pak Kapolda di sini, Gorontalo aman. Mulai dari pilkada, tahun baru, Idul Fitri dan Natal semua aman. Ini karena kami saling berkoordinasi dan bersinergi," kata Rusli.
Gubernur merasa patut bersyukur dan berterima kasih atas kontribusi kepolisian selama ini. Menurutnya pembangunan di daerah butuh sinergitas, koordinasi dan komunikasi antara pemerintah dengan semua unsur Forkopimda.
"Saya itu kadang-kadang jam satu malam dapat pesan melalui whatsapp yang nggak-nggak, saya teruskan ke Kapolda. Beliau juga belum tidur. Ada laporan soal judi, soal minuman keras saya teruskan. Tidak lama langsung dijawab bahwa orangnya sudah ditangkap," ungkapnya.