REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Kegiatan ekonomi korban tsunami di pesisir Kabupaten Pandeglang, Banten, kembali normal. Berdasarkan pantauan hari ini, Senin (7/1), masyarakat di wilayah yang terdampak bencana tsunami paling parah, mulai melaksanakan kegiatan ekonomi, seperti membuka warung-warung, petani, buruh, pengemudi dan sebagian nelayan melaut.
Bahkan, kegiatan transaksi jual beli di sejumlah pasar tampak ramai dan dipadati pengunjung. "Kami kembali membuka usaha dari nol lagi, karena barang-barang berjualan hancur dan rusak akibat diterjang tsunami," kata Mamun, warga Teluk Kecamatan Labuan, Pandeglang.
Ia mengatakan, sudah sejak dua hari terakhir membuka usaha warungan bahan pokok dan kebutuhan lainnya. Beruntungnya, kata dia, memiliki modal usaha dari simpanan tabungan bank.
Kejadian tsunami yang menerjang pesisir Pandeglang, Sabtu (22/12) malam tidak menimbulkan kerusakan rumah,namun sempat tergenang air laut. "Kami berharap tidak terjadi lagi bencana tsunami dan kehidupan masyarakat kembali normal," ujarnya menjelaskan.
Begitu juga Mahmud, seorang pedagang bahan pokok di Pasar Labuan, Kabupaten Pandeglang mengatakan saat ini kondisi pasar tampak ramai pengunjung. Mereka pengunjung pasar membeli keperluan sehari-hari juga kebutuhan lainnya.
"Kami merasa senang bisa berjualan kembali pascatsunami," ucapnya.
Pepen, seorang pedagang kain di Pasar Panimbang Kabupaten Pandeglang mengaku bahwa dirinya sudah tiga hari terakhir membuka usaha. Selain itu pedagang lain juga membuka toko dan kios.
Kondisi pasar kembali normal sehubungan status tanggap darurat dicabut dan kini menjadi masa transisi atau pemulihan. "Kami melupan tragedi bencana itu dan kini kembali berjualan dengan tenang," katanya.