REPUBLIKA.CO.ID, LIBREVILLE -- Suara tembakan terdengar dari stasiun radio nasional Gabon yang sudah dikuasai militer dalam upaya perebutan kekuasaan. Kudeta yang terjadi pada Senin (7/1) ini kabarnya diprakasai oleh sejumlah perwira militer.
Saksi mata di lokasi kejadian mendengar suara tembakan dari kantor radio nasional. Sekitar 300 orang berkumpul di luar kantor radio tersebut untuk mendukung kudeta. Tapi tentara Gabon melepaskan tembakan gas air mata untuk membubarkan mereka.
Sebagian besar warga ibu kota Libreville masih dalam keadaan tenang. Tapi sejumlah polisi dan tentara berkumpul di jalanan. Helikopter juga mengitari kantor radio itu.
Sebelumnya diberitakan, dilansir dari BBC militer Gabon menguasai radio nasional pada pukul 04.00 waktu setempat. Di radio tersebut mereka mengumumkan pembentukan Dewan Restorasi Nasional.
Baca juga, Militer Gabon Lakukan Kudeta.
Presiden Gabon Ali Bongo yang berkuasa pada tahun 2009 telah meninggalkan pekerjaannya selama dua bulan. Tank dan kendaraan perang bisa dilihat di jalan-jalan ibukota Libreville.
Presiden Bongo dikabarkan terkena stroke pada Oktober lalu. Ia kini sedang menjalani perawatan medis di Maroko.
Bongo berusaha menyudahi rumor tentang kesehatannya tersebut dengan mengirimkan pesan tahun baru. Dalam pesannya itu Bongo mengatakan ia dalam keadaan baik-baik saja.