Selasa 08 Jan 2019 19:20 WIB

Jokowi-Ma'ruf Belum Aman Menurut Survei Terakhir Indikator

Calon pemilih yang belum menentukan pilihan masih tinggi.

Calon Presiden Joko Widodo mengunjungi kediaman KH. Ma'ruf Amin di jalan situbondo, Jumat (28/12).
Foto: Republika/Rizkyan Adiyudha
Calon Presiden Joko Widodo mengunjungi kediaman KH. Ma'ruf Amin di jalan situbondo, Jumat (28/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin memiliki elektabilitas 54,9 persen atau unggul 20,1 persen dibandingkan dengan pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang memiliki elektabilitas 34,8 persen. Kesimpulan itu merupakan hasil survei dari lembaga survei Indikator Politik Indonesia yang dipublikasi di Jakarta, Selasa (8/1).

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Buhanuddin Muhtadi menjelaskan, pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin akan memenangkan pemilu presiden dengan elektabilitas 54,9 persen, jika pemilu presiden diselenggarakan saat ini. Namun, Burhanuddin mengingatkan, pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf jangan cepat merasa puas, karena tingkat elektabilitas 54,9 persen itu belum aman untuk memenangkan pemilu presiden yang akan diselenggarakan pada 17 April 2019.

"Swing voters yakni pemilih yang masih dapat mengubah pilihannya masih tinggi, yakni mencapai 25 persen, kata Burhanuddin, Selasa.

Burhan menegaskan, elektabilitas kedua pasangan capres-cawapres masih bisa berubah karena pelaksanaan pemilu presiden masih sekitar tiga bulan lagi. Elektabilitas Jokowi dan Prabowo pada Desember 2018, menurut dia, mengalami sedikit peningkatan jika dibandingkan survei pada Oktober 2018. Adapun, pemilih yang belum menentukan pilihan undecided voters cenderung menurun.

Adanya, undecided voters 9,2 persen serta pemilih yang sudah memilih tapi masih bisa mengubah pilihannya, menurut Burhan, pasangan Jokowi-Ma'ruf masih belum aman, karena pasangan Prabowo-Sandiaga masih memiliki peluang menang. Survei dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia terhadap sebanyak 1.220 responden berusia 17 tahun ke atas dengan sampel acak di 34 provinsi di Indonesia, pada 6-16 Desember 2019.

Metode survei yang digunakan yakni wawancara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Adapun, margin of error rata-rata sebesar plus minus 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement