REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekolah Dasar (SD) Islam Al Azkar atau yang biasa disebut Al Azkar Islamic Elementary School (AIS), adalah sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Darul Azkar. Sekolah ini memiliki motto cerdas berkarakter.
Menurut Kepala SD Islam Al Azkar, Nasrulloh, sekolah ini mempunyai ciri khas dalam pembelajaran bidang studi yang lebih mengutamakan praktek tanpa melalui teori. Nasrulloh juga mengatakan, di sekolah ini memakai KTSP Plus, yakni perpaduan dari kurikulum nasional (internal) dengan kurikulum Singapura.
“Seperti bidang studi bahasa Inggris, Mathematics and Science, kita memakai buku-buku dari Singapura,” ungkap Nasrulloh saat ditemui Republika.co.id di ruang administrasi sekolah.
Nasrulloh, mengungkapkan, SD Al Azkar juga menerapkan sistem pembelajaran dan penilaian terpisah antara Pendidikan Agama dengan Pendidikan Alquran. “Kalau di SD Al-Azkar terdapat pemisahan segmen materi. Misalnya, saat ini pendidikan agama tentang akidah. Nantinya materi segmen itu terdiri dari beberapa kali pertemuan,” ucapnya.
Nasrulloh yang juga bertugas sebagai guru bidang studi Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Alquran ini, menyatakan, alasan pemisahan pembelajaran dua bidang studi itu karena untuk memaksimalkan pengetahuan bidang agama serta memaksimalkan hapalan Alqurannya. “Kelebihan di sekolah ini yakni terdapat kewajiban siswa kelas enam untuk khatam Alquran serta hapal Juz 30,” tutur Nasrulloh yang merupakan alumnus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Sekolah yang terletak di jalan Karang Tengah Raya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan ini, sudah diakui keunggulanya dalam beberapa ajang perlombaan. Baik mulai di tingkat kecamatan, wilayah, maupun provinsi. Misalnya, dalam keterampilan agama, siswa dari sekolah pernah menjuarai Lomba Azan hingga tingkat Provinsi DKI Jakarta.
Nasrulloh menyebut kegiatan unggulan lainnya, seperti pada olahraga futsal, taekwondo, dan renang serta story telling dan tahfiz. Nasrulloh yang baru saja menjabat sebagai Kepala Sekolah selama tiga bulan ini, mengatakan, sekolah ini memiliki halaman yang luas, sehingga dapat digunakan untuk kegiatan siswa yang bersifat outdoor. Seperti latihan manasik haji untuk siswa Taman Kanak-kanak (TK), juga kegiatan camping kepramukaan.
Dalam pembelajaran di kelas, setiap kelas di SD tersebut akan diisi masing-masing oleh dua guru. Khususnya pada saat pembelajaran pendidikan Alquran.
Nasrulloh mengatakan hal yang sama berlaku juga pada setiap mata pelajaran umum, namun pengecualian guru tersebut sedang tidak ada kegiatan mengajar di kelas lain. “Ada dua guru yang ada di kelas, pertama wali kelas dan kedua guru bidang studi terkait," ucapnya.
Nasrulloh menyampaikan harapannya kepada siswa SD Islam Azkar yang jumlahnya mencapai 230 orang, agar dapat belajar dengan sungguh-sungguh. “Motto kota kan cerdas berkarakter, jadilah anak yang cerdas serta berkarakter,” ucapnya.