Rabu 09 Jan 2019 20:41 WIB

KPK Tegaskan tak Terpengaruh Teror Bom

Rumah dua pimpinan KPK, Agus Rahardjo dan Laode Syarif mendapatkan teror bom.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Andri Saubani
Pelemparan Molotov Rumah Laode. Rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarif pascapelemparan bom molotov di Kalibata, Jakarta, Rabu (9/1/2019).
Foto: Republika/ Wihdan
Pelemparan Molotov Rumah Laode. Rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarif pascapelemparan bom molotov di Kalibata, Jakarta, Rabu (9/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teror yang ditujukan kepada dua pimpinan KPK, Agus Rahardjo dan Laode M Syarif pada Rabu (9/1), tak menyurutkan upaya KPK dalam memberantas korupsi. Seluruh pegawai, dan pimpinan KPK, termasuk Agus dan Syarif tetap bekerja seperti biasanya. 

Kabiro Humas KPK Febri Diansyah mengungkapkan, kelima pimpinan tetap bekerja dan melaksanakan tugasnya masing-masing. "Ada pelaksanaan tugas di luar misalnya jadi narsum di Kemendikbud kemudian menerima tamu dari Kedutaan negara lain, diskusi tentang pemberantasan korupsi dan diskusi-diskusi tentang peneilitan di Kemenkes. Jadi beberapa hal itu dilakukan pimpinan KPK hari ini dan kami juga lakukan laksanakan tugas penindakan dan pencegahan seperti yang biasa dilakukan setiap harinya sesuai dengan perencanaan," terang Febri di Gedung KPK Jakarta, Rabu (9/1).

Yang agak berbeda, lanjut Febri, adalah adanya koordinasi dengan pihak Polri terkait peristiwa teror di dua kediaman pimpinan KPK tersebut. Febri mengatakan, pimpinan dan tim yang ditugaskan juga sudah ditugaskan ke lokasi kejadian untuk lakukan koordinasi tersebut.

"Kami juga sudah dapat perkembangan awal dari Polri seperti sudah ditugaskan tim ke lokasi ke rumah ketua KPK dan juga wakil ketua KPK. Tim ini tediri dari Mabes Polri dan Polda Metro Jaya dan libatkan personel dari Densus," kata Febri.

Selain itu, lanjut Febri,  juga sudah dilakukan olah tempat kejadian perkara dan analisis forensik. "Nanti kita tunggu proses lebih lanjut karena tim dari Polri sedang bekerja saat ini," ujar Febri.

"Kami juga sampaikan terima kasih kepada Polri karena responnya sangat cepat ketika informasi ini kami sampaikan. Dan kami juga terima beberapa dukungan dari masyarakat berbagai saluran langsung atau tidak agar KPK tetap bekerja sebagaimana biasanya. Memang pemeriksaan saksi dan pencegahan saat ini kami lakukan," tambah Febri.

Sedangkan, untuk mitigasi risiko saat ini masih berjalan dan ketika ada peristiwa atau kejadian, KPK akan langsung lakukan proses mitigasi resiko tersebut. Dan jika dibutuhkan, akan ada beberapa penguatan aspek keamanan.

"Mari kita tunggu saja bagaimana proses yang terjadi di Polri karena ini adalah dugaan tindak pidana,maka akan ada proses penegakan hukum yang dilakukan," ujar Febri.

Diketahui, kediaman Ketua KPK Agus Rahardjo dan Wakil Ketua KPK Laode M Syarif diserang pada Rabu (9/1) dini hari. Orang tak dikenal menaruh sebuah tas warna hitam diduga berisi bom rakitan jenis high explosive di gerbang rumah Agus yang berada di Bekasi, Jawa Barat.

Sementara di kediaman Syarif ditemukan bom molotov. Dari rekaman CCTV di kediaman Syarif, terlihat adanya orang mencurigakan yang melakukan aktivitas di depan rumah Wakil Ketua KPK itu pada Rabu dini hari tadi.

Karopenmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo  mengatakan saat ini pihaknya masih mendalami teror terhadap kedua pimpinan KPK tersebut. Semua pihak diminta sabar dan menunggu hasil investigasi dari jajarannya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement