Kamis 10 Jan 2019 19:17 WIB

KPU Banyumas Bentuk Relawan Demokrasi

Pembentukan ini antara lain untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilu 2019.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yusuf Assidiq
Logo KPU
Foto: beritaonline.co.cc
Logo KPU

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Untuk meningkatkan partisipasi pemilih, KPU Banyumas, Jawa Tengah, akan membentuk relawan yang disebut sebagai relawan demokrasi. Pendaftaran relawan ini dibuka mulai 13 Januari 2019, dengan menyerahkan langsung berkas pendaftaran ke kantor KPU Banyumas.

''Pendaftaran akan dibuka selama tiga hari, mulai 13-15 Januari 2019,'' jelas Komisioner KPU Banyumas bidang Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan SDM, Yasum Surya Mentari, Kamis (10/1).

Ia menyebutkan, para relawan ini kelak akan mendapat honorarium sebesar Rp 750 ribu per bulan. Selain honorarium, para relawan juga akan mendapatkan biaya operasional kegiatan sosialisasi sebesar Rp 1 juta. ''Untuk biaya operasional ini, setiap bulan harus ada pertanggungjawaban yang diberikan KPU setiap bulan,'' katanya.

Sedangkan mengenai jumlah relawan yang direkrut, pihaknya hanya akan membatasi sebanyak 55 orang. Sesuai juknis dari KPU Pusat, para relawan yang akan direkrut diambil dari 11 basis pemilih.

Antara lain, basis keluarga, kalangan pemilih pemula, kalangan pemilih muda, pemilih perempuan, penyandang disabilitas, pemilih berkebutuhan khusus, kaum marginal, komunitas, kalangan keagamaan, kalangan warga internet, dan relawan demokrasi.

Adapun mengenai persyaratan umum untuk menjadi relawan demokrasi, antara lain berijazah SLTA/Sederajat, non-partisan atau bukan anggota partai politik tertentu, terdaftar sebagai pemilih, dan bukan bagian dari penyelenggara pemilu. ''Dalam hal usia, khusus untuk relawan dari kalangan pemilih pemula, minimal berusia 17 tahun dan paling tinggi 25 tahun,'' jelasnya.

Mereka yang lolos seleksi administrasi dan wawancara, menurut Yasum, akan mendapat bimbingan teknis mengenai tata cara pemilihan agar mereka bisa melakukan sosialisasi ke basis-basis  garapannya masing-masing. ''Kita memberikan bimtek, karena teknis penggunaan hak pilih mungkin agak sedikit rumit. Pemilih nantinya akan mendapat  lima jenis surat suara yang akan dicoblos,'' katanya.

Komisioner KPU Banyumas Bidang Teknis Penyelenggaraan, Hanan Wiyoko, menambahkan tujuan pembentukan ini antara lain untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 sehingga bisa mencapai target. ''Kita menargetkan partisipasi pemilih sebanyak 77,5 persen,'' jelasnya.

Menurutnya, angka partisipasi pemilih ini lebih tinggi dibandingkan pada realisasi partisipasi pemilih dalam pilkada serentak Juni 2018 lalu. Saat itu, partisipasi masyarakat Banyumas mengikuti pemilihan bupati/wakil bupati dan pemilihan gubernur Jateng, hanya sekitar 74,3 persen.

''Melalui program relawan demokrasi ini, kami berharap tingkat partisipasi pemilih Banyumas dalam pemilu 2018 bisa mencapai 77,5 persen,'' jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement