REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, menuturkan, kemajuan teknologi saat ini membuat arus informasi menjadi sulit terkendali. Kemudahan berkomunikasi itu tidak hanya membantu, tetapi juga membanjiri masyarakat dengan informasi sampah dan tidak bertanggung jawab.
"Informasi-informasi yang berseliweran di media-media sosial dan yang tidak jelas maksud dan tujuannya, akan menjadi sarana penghasutan dan membentuk opini yang menyesatkan," kata Hadi berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (10/1).
Menurutnya, ancaman itulah yang kini juga dihadapi oleh prajurit TNI, yakni ancaman melalui media sosial. Hadi mengungpakan, ia sering mengingatkan perihal ancaman kesenjangan dan siber. Hal itulah wujud nyata dari apa yang pernah ia katakan.
"Ancaman lain akan semakin kompleks. Metode pertempuran juga semakin kompleks. Untuk itu kita perlu menyesuaikan doktrin, taktik dan cara bertempur kita. TNI harus senantiasa lebih unggul dari ancaman apapun yang mungkin timbul," jelas dia.
Panglima TNI juga mengingatkan, sebagai pasukan khusus TNI, loyalitas prajuritnya tegak lurus hanya kepada negara dan Pemimpin TNI. Itu perlu diingat demi menjaga garis komando serta legalitas pergerakan pasukan.
Ia kemudian berpesan kepada prajuritnya untuk berhati-hati dan menghindari pesan-pesan viral di media sosial yang cenderung memecah belah soliditas TNI. Ia meminta prajuritnya untuk melaporkan kepada pimpinan secara garis komando bila menemui persoalan khususnya dengan instansi samping.
"Saya percaya setiap Prajurit Komando tidak akan berdiam diri dan akan selalu memacu diri menjadi yang terbaik dan terdepan," ungkap Hadi.