Sabtu 12 Jan 2019 11:09 WIB

LRT Diyakini akan Kurangi Kemacetan di Jakarta

LRT Jakarta fase pertama baru terbangun sepanjang 5,8 kilometer.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Ratna Puspita
Suasana pembangunan proyek Kereta Light Rail Transit (LRT) di Jakarta, Jumat (4/1).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Suasana pembangunan proyek Kereta Light Rail Transit (LRT) di Jakarta, Jumat (4/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT LRT Jakarta, Allan Tandiono optimistis Lintas Rel Terpadu (LRT) akan mengurangi kemacetan di Jakarta. Ia mengatakan, LRT menjadi solusi tengah untuk mengintegrasikan dua moda transportasi Moda Raya Terpadu (MRT) dan bus Transjakarta.

"Kami baru bisa bayangkan kalau koridornya sudah ke mana-mana di seluruh Jakarta, sehingga tidak ada kebutuhan warga menggunakan kendaraan pribadi," ujar Allan di Stasiun LRT Velodrome, Jakarta Timur, Jumat (11/1) sore.

Namun, lanjut Allan, LRT akan menekan angka kemacetan secara signifikan apabila koridor sepanjang 116 kilometer sudah terbangun. Sedangkan, LRT Jakarta baru terbangun sepanjang 5,8 kilometer di fase koridor 1 Kelapa Gading-Velodrome.

"Kami berharap warga Kelapa Gading-Velodrome sehari-harinya ketika pergi ke kantor meninggalkan kendaraan pribadi di rumah," ujar Allan 

Ia menjelaskan, LRT fase koridor 1 ini ditargetkan akan mengangkut 14 ribu penumpang setiap harinya. Menurutnya,  yang menjadi tantangan ialah membangun perilaku masyarakat agar beralih ke transportasi umum.

Allan mengatakan, butuh waktu untuk membangun kepercayaan penumpang di kawasan Kelapa Gading agar menggunakan LRT. Menurut dia, dengan mengasumsikan 5.000 penumpang saja sudah cukup mengurangi sekitar 5.000 kendaraan pribadi yang masuk ke kawasan Dukuh Atas, Jalan Sudirman, dan Jalan  Thamrin.

"Jadi kita lihat itu aja ya, lihat 5.000 aja udah lumayan. Tetapi tentunya kita siapkan untuk 14 ribu di tahap awal," tutur Allan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement